Tampilkan postingan dengan label Akar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Akar. Tampilkan semua postingan

Selasa, 13 Februari 2018

7 Fungsi Akar pada Tumbuhan dan Penjelasannya

Setiap tumbuhan sejati pastilah memiliki 3 organ utama pada tubuhnya, yakni akar, batang, dan daun. Ketiga organ ini merupakan organ yang paling vital peranannya bagi kelangsungan metabolisme tumbuhan. Organ-organ tersebut mempunyai fungsinya masing-masing. Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai fungsi dari salah satu organ tersebut. Kita akan membahas tentang fungsi akar pada tumbuhan.

Fungsi Akar pada Tumbuhan

Ada banyak fungsi akar pada tumbuhan. Fungsi-fungsi akar tersebut antara lain sebagai penopang tumbuh tegaknya tanaman, sebagai organ penyerapan air dan hara tanah, penyimpan cadangan makanan, fotosintesis, respirasi, gerakan, dan reproduksi (perkembangbiakan). 

Fungsi Akar pada Tumbuhan

1. Fungsi Penopang Tumbuh Tegaknya Tanaman

Fungsi akar yang paling utama adalah sebagai organ penopang tumbuh tegaknya tanaman. Akar tumbuh menembus tanah, memanjang, kemudian mengait tanah dan membuat tumbuhan kuat menahan terpaan angin. Semakin tumbuh memanjang dan membesar, kemampuan akar dalam menopang tanaman akan semakin kuat.

2. Fungsi Penyerapan Air dan Hara

Fungsi akar bagi tanaman selanjutnya adalah sebagai organ penyerap air dan nutrisi tanah. Fungsi akar ini ditinjau terutama oleh rambut akar. Rambut akar mampu menyerap nutrisi organik dan anorganik dalam larutan dengan gradien konsentrasi tertentu. Keberadaan air tanah sangat menunjang kemampuan dan fungsi akar yang satu ini. Pada tanah dengan kondisi titik layu permanen, fungsi akar dalam menyerap nutrisi tanah akan terhambat secara otomatis.

3. Fungsi Penyimpanan Cadangan Makanan

Akar juga dapat berfungsi sebagai organ penyimpan cadangan karbohidrat dan air.  Beberapa akar tanaman dengan kemampuan menyimpan cadangan makanan misalnya akar wortel, ubi jalar, dan bengkuang. Adapun akar yang mampu menyimpan sejumlah besar air misalnya akar-akar dari tanaman gurun (higrofit). Akar tanaman higrofit bahkan ada yang mampu menyimpan lebih dari 70 kg air dalam jaringannya.

4. Fungsi Melakukan Fotosintesis

Fotosintesis tidak hanya bisa dilakukan di daun. Beberapa akar tanaman yang mengandung klorofil juga diketahui dapat melakukan aktivitas metabolisme ini. Tanaman-tanaman seperti anggrek epifit dan akar pohon bakau mengubah karbondioksida dan air menjadi karbohidrat. Kemampuan tanaman-tanaman tersebut juga merupakan salah satu fungsi akar pada tumbuhan yang tidak bisa dilupakan.

5. Fungsi Respirasi

Akar juga dapat berfungsi sebagai alat respirasi bagi tumbuhan. Fungsi akar satu ini dapat kita temukan pada akar tanaman beringin, akar tanaman bakau, dan akar beberapa tanaman lain yang habitatnya tergenang air (hidrofit). Akar yang termodifikasi fungsinya sebagai alat respirasi disebut pneumatophores. Struktur sel dan jaringan penyusun akar ini memungkinkan terjadinya difusi udara.

6. Fungsi Gerakan Tanaman

Akar juga dapat membantu gerakan tanaman. Melalui mekanisme gerak tropisme seperti geotropisme, fototropisme, tigmotropisme, kemotropisme, dan hidrotropisme, akar membantu tanaman untuk menemukan air dan hara dalam tanah. Fungsi akar bagi tanaman ini menunjang metabolisme tanaman untuk melakukan proses fotosintesis.

7. Fungsi Reproduksi

Pada beberapa tanaman, akar juga berfungsi sebagai organ reproduksi. Melalui perbanyakan vegetatif stolon dan rhizoma, tanaman memperbanyak dirinya, melakukan duplikasi, dan berkembang biak. Pada tanaman dengan akar berbonggol seperti ubi jalar dan bengkoang, kemampuan dan fungsi akar ini juga dimiliki.

Nah, demikianlah beberapa fungsi akar pada tumbuhan dan penjelasannya. Untuk menambah wawasan terkait dengan organ satu ini, silakan kunjungi artikel-artikel kami yang terkait dengan pembahasan akar pada link berikut ini.
sumber:http://www.ebiologi.net/

17 Contoh Tumbuhan Berakar Serabut dan Penjelasannya

Akar serabut merupakan salah satu dari 2 jenis akar lembaga yang tumbuh dari radikula biji. Akar serabut dapat dijumpai pada tumbuhan monokotil. Tumbuhan-tumbuhan dengan keping biji tidak berbelah umumnya memiliki sistem perakaran yang dalam bahasa latin disebut Radix adventicia. Beberapa contoh tumbuhan berakar serabut itu akan kita bahas pada artikel kali ini lengkap dengan fungsi dan struktur morfologi dan anatominya. Silakan disimak!

Tumbuhan Berakar Serabut

Biji pada tumbuhan monokotil yang berkecambah, pertama kali membentuk radikula (akar lembaga) yang kemudian tumbuh menjadi akar primer. Akar primer pada tumbuhan berakar serabut tidak bertahan lama. Akar primer ini akan mati dan digantikan oleh akar-akar yang memiliki ukuran yang hampir sama dan secara bersamaan keluar dari pangkal batang. Akar-akar tersebut tumbuh bukan di tempat tumbuhnya akar pada umumnya, maka akar ini disebut akar liar dan berbentuk seperti serabut (fibrous root). Maka dinamakanlah akar serabut

Sebagian besar akar serabut tumbuh secara menyebar di tanah dan ada pula yang tumbuh lurus ke dalam tanah untuk memperkokoh batang tumbuhan. Karena akar ini muncul dari pangkal batang, maka seringkali akar ini terlihat di permukaan tanah. Sama halnya dengan akar tunggang, akar serabut juga memiliki cabang-cabang akar yang berguna untuk memperluas bidang penyerapan dan juga untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan.

Contoh Tumbuhan Berakar Serabut
Gambar akar serabut pada tumbuhan

Bentuk akar serabut

Akar serabut berbentuk seperti serabut-serabut kelapa, kecil dan panjang. Umumnya tumbuhan berakar serabut tergolong tumbuhan monokotil. Namun perakaran tumbuhan dikotil yang diperbanyak secara vegetatif juga berupa akar serabut. Akar serabut terbentuk dari akar lembaga yang mati dan tumbuh akar-akar baru yang memiliki ukuran yang relatif sama dan keluar dari pangkal batang.

Menurut bentuknya, akar serabut dapat dibedakan menjadi:
  • Benang. Akar ini merupakan akar serabut dengan ukuran kecil-kecil dan berbentuk seperti benang. Contoh tumbuhan berakar serabut dari jenis ini adalah padi (Oryza sativa L.), pada kebanyakan rumput-rumputan
  • Tambang. Akar serabut ini berbentuk kaku, keras dan cukup besar serta menyerupai tali tambang. Contoh tumbuhan berakar serabut dari jenis ini adalah kelapa (Cocos nusifera L.)
  • Akar serabut besar. Akar serabut jenis ini berukuran lebih besar, hampir sebesar lengan, umumnya tidak membentuk percabangan. Contoh tumbuhan berakar serabut dari jenis ini adalah pandan (Pandanus tectorius)

Fungsi Perakaran Serabut

Akar serabut dapat tumbuh hingga lebih dari 100 mil. Fungsi dari akar serabut bagi tumbuhan monokotil khususnya yaitu:
  1. Untuk menyokong dan menahan tubuh tumbuhan agar tidak mudah roboh
  2. Untuk menjangkau air dan hara yang jauh dari zona perakaran. Perakaran yang kecil memudahkan tumbuhan berakar serabut ini menembus tanah sehingga daerah jangkauan akar akan lebih luas.
  3. Mencegah erosi. Akar serabut yang timbul di permukaan tanah membantu dalam mencegah erosi karena sistem perakaran serabut ini dapat mempertahankan lapisan atas tanah.

Contoh-Contoh Tumbuhan Berakar Serabut

Umumnya tumbuhan monokotil dan tumbuhan paku memiliki perakaran serabut. Contohnya yaitu tumbuhan dari jenis Palmae, salak (Salacca zalacca), pepaya (Carica papaya), pisang (Musa paradisiaca), tebu (Saccharum officinarum L.), bambu (Bambusa sp.), jagung (Zea mays), alang-alang (Imperata cylindrica), sebagian rumput-rumputan. [Baca Juga : Fungsi Rambut Akar]

Tumbuhan dikotil yang diperbanyak secara vegetatif juga memiliki akar serabut. Contohnya yaitu cangkokan mangga, rambutan, durian; tumbuhan dari stek.

Contoh Tumbuhan Berakar Serabut
Gambar contoh tumbuhan berakar serabut

Meskipun pohonnya tinggi besar dan perakarannya hanya akar serabut, tumbuhan berakar serabut masih tetap bisa berdiri kokoh. Hal ini disebabkan karena akar serabut sendiri juga berfungsi sama dengan akar tunggang, percabangan pada akar serabut pun lebih banyak sehingga dapat memperluas bidang perakarannya. 

Demikian pembahasan kita mengenai akar serabut serta contoh tanamannya. Semoga bermanfaat ya teman-teman.
sumber:http://www.ebiologi.net/

Struktur Akar Monokotil dan Dikotil beserta Perbedaannya

Secara garis besar tumbuhan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan monokotil dan dikotil. Salah satu yang membedakan keduanya yaitu terletak pada struktur akarnya. Apa saja perbedaan struktur akar monokotil dan dikotil itu? Mari kita simak pembahasan berikut ini.

Struktur Akar Monokotil dan Dikotil

Perbedaan perakaran yang mencolok dari tumbuhan monokotil dan dikotil dapat terlihat pada bentuk akarnya. Tumbuhan monokotil umumnya mempunyai perakaran serabut, sedangkan tumbuhan dikotil mempunyai perakaran tunggang. Namun, selain itu bagian dalam kedua akar tersebut, jika diiris secara melintang ternyata juga dapat memperlihatkan beberapa perbedaan yang jelas.

Struktur Akar Monokotil dan Dikotil
Gambar penampang melintang akar tumbuhan dikotil dan monokotil

Struktur Akar Monokotil

Struktur akar pada tumbuhan monokotil dan dikotil adalah sama, terdiri atas lapisan epidermis, korteks, endodermis dan silinder pusat (stele). Namun demikian khusus pada struktur akar monokotil, terdapat perbedaan, diantaranya:
  1. Endodermis pada akar tumbuhan monokotil membentuk dinding sekunder yang tebal
  2. Xilem dan floem tidak tersusun rapi pada akar tumbuhan monokotil, hal ini disebabkan karena antara xilem dan floem tidak terdapat kambium seperti pada akar tumbuhan dikotil.
  3. Xilem berhenti tumbuh sebelum bagian pusat terbentuk. Hal ini menyebabkan jalur-jalur xilem tidak berbentuk binang, tetapi membentuk satu ikatan dengan lainnya.


Struktur Akar Dikotil

Umumnya struktur akar tumbuhan dikotil terdiri dari bagian epidermis, korteks, endodermis dan silinder pusat (stele).
  1. Epidermis. Bagian ini tersusun dari satu lapis sel yang berdinding tipis dan berkutikula. Pada bagian ini terdapat sel-sel yang membentuk rambut akar dengan cara mengadakan perpanjangan dari dinding luarnya ke arah lateral.
  2. Korteks. Korteks merupakan bagian antara epidermis dan endodermis. Bagian ini menempati porsi paling besar pada akar (terlihat pada Gambar 1). Korteks terdiri dari beberapa lapis sel dan didalamnya terdapat ruang antar sel yang memanjang sepanjang akar.
  3. Endodermis. Setelah korteks terdapat bagian endodermis akar. sel endodermis berbentuk kotak dan tersusun rapat tanpa adanya ruang antar sel.
  4. Silinder pusat (stele). Bagian ini terdapat di bagian dalam dan berdampingan dengan endodermis serta tersusun dari lingkaran tepi dan jaringan pembuluh. Akar lateral tumbuh pada bagian ini. Jaringan pembuluh terdiri dari xylem dan floem yang tersusun selang-seling dan keduanya dipisahkan oleh sederetan sel parenkim yang biasa disebut kambium.
    
Untuk lebih memudahkan, kami telah merangkum perbedaan-perbedaan struktur akar tumbuhan monokotil dan dikotil pada tabel di bawah ini.

Tabel perbedaan struktur akar tumbuhan monokotil dan dikotil
Jenis perbedaanMonokotilDikotil
Sistem perakaranSerabutTunggang
KaliptraBerbatasan dengan ujung akar dan terlihat jelasBerbatasan dengan ujung akar dan terlihat tidak jelas
PerisikelTerdiri dari beberapa lapis sel yang berdinding tebal, Hanya membentuk cabang akarTerdiri dari satu lapis sel yang berdinding tebal, Membentuk cabang-cabang akar sekunder yaitu kambium dan kambium gabus
Xylem dan floemLetaknya berselang-selingBersifat kolateral pada akar sekunder dimana xylem terletak di dalam dan floem terletak di luar (xylem dikelilingi oleh floem)
EmpulurTerletak pada pusat akar, empulurnya luasTidak memiliki atau memiliki empulur yang sempit pada pusat akar
KambiumTidak adaAda dan tampak seperti meristem sekunder
Demikian pembahasan mengenai perbedaan struktur akar tumbuhan monokotil dan dikotil. Perlu diingat bahwa, meskipun antara akar monokotil dan akar dikotil kita dapat menemukan beberapa perbedaan, namun fungsi akar dari kedua tumbuhan tersebut adalah sama. Semoga bermanfaat.
sumber:http://www.ebiologi.net/

Akar Tunggang Dan Akar Serabut : Ciri dan Contoh Tumbuhannya

Secara alami tumbuhan berkembang biak menggunakan biji. Biji yang telah matang dan telah pecah masa dormansi dapat berkecambah dan tumbuh menjadi tumbuhan utuh pada kondisi lingkungan yang mendukung. Biji yang berkecambah pertama kali akan membentuk akar yang disebut dengan akar lembaga (Radicula). Akar yang berasal dari perkecambahan biji dapat dibedakan menjadi dua, yaitu akar tunggang dan akar serabut. Apa itu akar tunggang dan akar serabut? Bagaimana bentuk dan morfologinya? Mari kita simak pembahasan berikut ini.

Akar Tunggang

Akar tunggang umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil yang diperbanyak dengan biji. Akar tunggang merupakan akar lembaga yang tumbuh terus menerus menjadi akar pokok yang kemudian bercabang-cabang menjadi akar yang lebih kecil. Akar pokok tersebut kemudian disebut sebagai akar tunggang (Radix primaria).

Akar Tunggang Dan Akar Serabut
Berdasarkan tipe percabangan dan bentuknya, akar tunggang dapat dibedakan menjadi akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang dan akar tunggang yang bercabang (ramosus).

1. Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang

Akar tunggang ini biasanya tidak memiliki percabangan atau hanya memiliki percabangan. Fungsi utama dari akar tunggang ini biasanya adalah sebagai tempat penimbun makanan dan merupakan bagian tumbuhan yang bisa dimakan atau dimanfaatkan. Jenis akar tunggang ini memiliki bentuk yang khusus, yaitu:


a. Berbentuk tombak (fusiformis)

Akar ini berbentuk seperti tombak, dimana bagian pangkalnya besar dan meruncing ke ujung dengan serabut-serabut akar sebagai percabangan. Tumbuhan yang mempunyai akar tunggang berbentuk tombak ini biasanya digunakan sebagai tempat penimbun makanan. Contohnya: wortel (Daucus carota L.), lobak (Raphanus sativus L.). [Baca Juga Struktur Akar Tumbuhan]

b. Berbentuk gasing (napiformis)

Akar ini berbentuk seperti gasing, dimana pangkal akar besar membulat, percabangan berupa akar-akar serabut terdapat pada ujung yang sempit dan meruncing. Contohnya: biet (Beta vulgaris L.), bengkuang (Pachyrrhizus erosus Urb.).

d. Berbentuk benang (filiformis)

Akar ini berbentuk kecil dan panjang seperti akar serabut dan sedikit sekali bercabang. Contohnya: kratok (Phaseolus lunatus L.)

Akar Tunggang Dan Akar Serabut

2. Akar tunggang yang bercabang (ramosus)

Akar tunggang ini biasanya memiliki percabangan yang banyak dengan cabang yang membentuk percabangan lagi, berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah. Banyaknya percabangan yang terbentuk memberi kekuatan yang lebih besar untuk menopang tegaknya batang, dan juga memperluas daerah perakaran sehingga air dan hara yang diserap akan semakin banyak. Perakaran seperti ini umumnya dimiliki oleh tumbuhan dikotil yang diperbanyak secara generatif menggunakan biji.

Akar Serabut

Akar serabut umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil yang diperbanyak secara vegetatif. Terbentuknya akar serabut ialah ketika akar lembaga yang tumbuh dari perkecambahan biji mati dan digantikan dengan akar yang kurang lebih besarnya sama dan keluar dari pangkal batang. Karena akar ini bukan dari calon akar yang asli, maka dinamakan akar liar. Selanjutnya karena bentuknya tidak teratur dan serabut, maka dinamakan akar serabut (Radix adventicia).

Menurut bentuknya, akar serabut dapat dibedakan menjadi:
  • Benang. Akar ini merupakan akar serabut dengan ukuran kecil-kecil dan berbentuk seperti benang. Contohnya: padi (Oryza sativa L.), pada kebanyakan rumput-rumputan
  • Tambang. Akar serabut ini berbentuk kaku, keras dan cukup besar serta menyerupai tali tambang. Contohnya: kelapa (Cocos nusiferaL.)
  • Akar serabut besar. Akar serabut jenis ini berukuran lebih besar, hampir sebesar lengan, umumnya tidak membentuk percabangan. Contohnya: pandan (Pandanus tectorius)

Demikianlah pembahasan mengenai akar yang berasal dari akar lembaga, yaitu akar tunggang dan akar serabut. Semoga bermanfaat.
sumber:http://www.ebiologi.net/

Mengenal Bagian-Bagian Akar secara Morfologi dan Anatomi

Akar merupakan bagian tumbuhan yang terdapat di bagian paling bawah dan tertancap di dalam tanah. Seperti halnya organ tumbuhan yang lain, akar pun memiliki bagian-bagian. Apa saja bagian-bagian akar tersebut? Mari kita simak pembahasannya berikut ini.

Peranan utama akar tumbuhan adalah sebagai penopang bagi tumbuhan itu sendiri, memperkokoh tumbuhan agar tidak roboh serta sebagai organ penyerapan air dan mineral hara yang digunakan untuk proses metabolisme tumbuhan. Akar terdiri dari bagian luar dan dalam.

Bagian-bagian Akar Tumbuhan

Akar tumbuhan terbagi menjadi beberapa bagian. Bagian-bagian tersebut dapat terlihat dari luar maupun dari dalam akar.

Bagian luar akar tumbuhan (MORFOLOGI AKAR)

Bagian luar akar dapat terlihat secara kasat mata. Pada tumbuhan utuh, penampakan akar tumbuhan yang dipotong secara membujur terlihat pada gambar di bawah ini.

Bagian-Bagian Akar
Gambar morfologi bagian luar akar tumbuhan

Secara umum akar tumbuhan terdiri atas:
  1. Leher akar. Merupakan bagian yang menghubungkan antara akar dengan batang tumbuhan.
  2. Batang akar. Batang akar meliputi bagian antara leher akar dan ujung akar
  3. Cabang akar. Merupakan cabang-cabang akar yang tumbuh dari sisi-sisi di akar utama
  4. Rambut akar. Rambut-rambut halus yang bercabang-cabang yang tumbuh dari sel-sel epidermis yang tumbuh dekat ujung akar, berfungsi untuk memperluas daerah penyerapan air dan hara mineral.
  5. Ujung akar. Merupakan bagian paling bawah dari akar tumbuhan yang dilindungi oleh tudung akar (kaliptra)
  6. Tudung akar (kaliptra). Terdapat di bagian paling ujung dari akar yang berfungsi untuk melindungi akar terhadap kerusakan pada saat menembus partikel tanah.

Akar terdiri dari tiga zona pertumbuhan, yaitu daerah diferensiasi, daerah pemanjangan, dan daerah pembelahan sel. Daerah meristematik pada akar terdapat di bagian ujungnya yang mana sel-selnya selalu aktof membelah. Pada bagian ujung terdapat tudung akar yang berfungsi untuk melindungi bagian dalam akar tumbuhan.

Bagian dalam akar tumbuhan (ANATOMI AKAR)

Jika bagian akar dipotong secara melintang, maka bagian-bagian dalam dari akar dapat terlihat melalui mikroskop.

Bagian-Bagian Akar
Gambar struktur anatomi akar tumbuhan

Bagian terluar dari akar disebut epidermis, lalu korteks, endodermis dan silinder pusat (stele).

Epidermis
Sel epidermis akar berdinding tipis, tersusun rapat dan biasanya tidak memiliki kutikula sehingga mudah ditembus air. Pada bagian epidermis ini tumbuh rambut-rambut akar. Pertumbuhan rambut-rambut akar menyebabkan permukaan akar lebih luas sehingga proses penyerapan lebih efisien.

Korteks
Setelah epidermis terdapat korteks yang tersusun atas jaringan parenkim. Sel-sel korteks berbentuk relatif bulat (isodiametris) dengan ruang interseluler yang jelas. Air dan garam-garam mineral yang masuk melalui bulu akar akan melewati sel-sel korteks melalui ruang-ruang interseluler yang disebut dengan peristiwa transportasi ektravasikuler secara apoplas.

Endodermis
Endodermis merupakan jaringan antara korteks dan silinder pusat atau stela. Jaringan ini terdiri dari satu lapis sel dengan dinding sel yang tebal dan mengandung lilin. Di jaringan endodermis ini terjadi pengaturan pemasukan air ke dalam jaringan angkut yang berada di dalam silinder pusat.

Silinder pusat (stele)
Silinder pusat atau stele merupakan bagian terdalam dari anatomi akar. Jaringan pembuluh primer dikelilingi oleh kumpulan sel yang disebut jaringan perisikel yang terletak berdampingan. Jaringan perisikel ini bersifat meristematis dan mampu membentuk cabang akar. Bagian dalam perisikel ini terdapat jaringan sekunder, floem dan xilem. 

Demikianlah pembahasan mengenai bagian-bagian akar tumbuhan, baik ditinjau secara morfologi maupun secara struktur anatomi. Semoga bermanfaat.
sumber:http://www.ebiologi.net/

Mengenal Jenis-Jenis Akar Pada Tumbuhan (Tunggang dan Serabut)

Beda tumbuhan, beda pula jenis akar dan perakarannya. Namun demikian, fungsi akar bagi tumbuhan tidak bisa digantikan dengan organ lainnya. Jenis jenis akar apa saja yang dapat ditemui pada tumbuhan? Mari kita simak pembahasan yang telah  buat berikut ini!

Akar merupakan bagian tumbuhan yang berada di bagian paling bawah dari tumbuhan dan tumbuh menuju inti bumi. Akar mempunyai beberapa sifat, diantaranya yaitu:
  1. Biasanya tumbuh di dalam tanah dan pertumbuhannya mengarah ke inti bumi (geotrop) atau menuju ke arah air (hidrotop), menjauh dari udara dan cahaya;
  2. Umumnya tidak berbuku dan beruas;
  3. Berwarna putih atau kekuning-kuningan;
  4. Bagian ujungnya tumbuh terus-menerus, namun pertumbuhannya lebih lambat daripada bagian atas tanaman;
  5. Ujung akar berbentuk meruncing yang berguna untuk memudahkan dalam menembus partikel tanah.

Jenis-jenis Akar

Bentuk-bentuk perakaran pada tumbuhan menjadi salah satu faktor pembeda dalam mengklasifikasikan tumbuhan tingkat tinggi. Pada saat biji berkecambah, bakal akar (radikula) berkembang menjadi akar lembaga. Berdasarkan sistem perakarannya ini, akar dibedakan menjadi dua jenis, yaitu akar tunggang dan akar serabut.

1. Akar serabut

Akar serabut berbentuk seperti serabut-serabut kelapa, kecil, dan panjang. Umumnya tumbuhan monokotil memiliki akar serabut. Namun perakaran tumbuhan dikotil yang diperbanyak secara vegetatif juga berupa akar serabut. Akar serabut terbentuk dari akar lembaga yang mati dan tumbuh akar-akar baru yang memiliki ukuran yang relatif sama dan keluar dari pangkal batang. Adapun menurut bentuknya, jenis jenis akar serabut dapat dibedakan menjadi akar benang (contohnya padi), akar tambang (contohnya kelapa), dan akar serabut besar (contohnya pandan).

Jenis-Jenis Akar
Gambar bentuk akar tunggang dan akar serabut

2. Akar tunggang

Akar tunggang umumnya dimiliki oleh tumbuhan dikotil yang diperbanyak secara generatif dengan biji. Perakaran tumbuhan dikotil mempunyai akar utama yang menghujam lurus ke dalam lapisan tanah dan mempunyai percabangan di sisi-sisinya.

Tumbuhan dengan akar tunggang mempertahankan akar lembaganya sehingga berkembang menjadi akar primer yang disebut dengan akar tunggang (radix primaria) yang memiliki percabangan. 

Berdasarkan banyaknya percabangan, jenis jenis akar tunggang dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu akar tunggang tidak atau sedikit bercabang dan akar tunggang bercabang.


a. Tidak atau sedikit bercabang

Tumbuhan jenis ini memiliki akar tunggang tanpa percabangan atau hanya sedikit bercabang. Akar tunggang jenis ini mempunyai bentuk yang khas, yaitu bentuk tombak atau pena (fusiform) seperti pada wortel dan lobak, bentuk gasing seperti pada bengkuang, serta bentuk benang seperti pada akar tanaman kratok.

b. Bercabang (ramosus)

Akar tunggang jenis ini memiliki percabangan yang banyak dan setiap percabangan memiliki percabangan lagi sehingga memiliki zona perakaran yang lebih luas. Contohnya pada pohon buah-buahan.

Jenis Jenis Akar Berdasarkan Fungsinya

Fungsi utama akar adalah sebagai organ penyerap air dan hara mineral. Namun, terdapat fungsi lain dari akar tumbuhan. Menurut fungsinya tersebut, akar dibedakan menjadi:

1. Akar gantung atau akar udara (radix aereus)
Akar gantung terdapat di atas permukaan tanah, melekat pada batang, tumbuh menjuntai ke arah tanah. fungsi dari akar gantung ini yaitu sebagai organ penyerap uap air dan gas, tetapi jika sudah mencapai tanah dan masuk ke dalam tanah, akar ini berfungsi sebagaimana akar pada umumnya. Contoh tanaman yang memiliki akar gantung ini yaitu pohon beringin dan tanaman anggrek. [BacaStruktur Anatomi Akar]

2. Akar pembelit (cirrhus radicalis)
Akar ini membelit batang pokok tempat melekatnya tumbuhan. Contohnya dapat kita temukan pada tumbuhan panili.

3. Akar nafas (pneutophora)
Akar nafas merupakan bagian akar yang tumbuh keluar dari batang bagian bawah, yang sebagian menyembul keluar dan sebagian lagi tumbuh di dalam tanah.bagian akar yang menyembul keluar merupakan tempat masuknya udara melalui celah-celah permukaan akar. Contoh tanaman yang memiliki akar nafas ini yaitu bakau dan pandan.


Jenis-Jenis Akar

Gambar a) akar nafas; b) akar gantung; c) akar tunjang

4. Akar pelekat akar (radix adligans)
Akar ini tumbuh, melekat dan memanjat pada batang. Contoh tumbuhannya yaitu sirih.

5. Akar penghisap (haustorium)
Akar ini mempunyai fungsi sebagai penyerap air, hara mineral, dan makanan dari batang pohon yang ditumpangnya. Tumbuhan dengan akar ini hidup sebagai parasit, contohnya seperti pada akar benalu.

6. Akar tunjang
Akar ini tumbuh ke segala arah, berbentuk seperti serabut-serabut. Akar jenis ini dimiliki oleh tumbuhan pandan.

7. Akar lutut
Sebagian akar ini tumbuh di atas tanah kemudian tertanam di dalam tanah, timbul tenggelam seperti bentuk gelombang yang berfungsi sebagai alat pernafasan. Contohnya yaitu pohon tanjang

8. Akar banir
Bagian akar ini tumbuh tinggi di atas permukaan tanah, berbentuk pipih seperti papan. Contoh tumbuhan dengan akar ini yaitu sukun.

Demikianlah penjelasan mengenai jenis-jenis akar pada tumbuhan. Simak pula informasi mengenai struktur anatomi akar, fungsi rambut akar, bagian bagian akar, jenis jenis akar, morfologi akar, dan jaringan penyusun akar di blog ini untuk menambah wawasan Anda mengenai bagian terbawah dari tumbuhan ini. Semoga bermanfaat.

Mengenali Struktur Anatomi Akar Tumbuhan dan Bagian-Bagiannya

Akar merupakan salah satu bagian penting pada tumbuhan. Umumnya, akar berwarna putih dan berbentuk meruncing yang memudahkan untuk menembus lapisan tanah. Adapun dalam menunjang fungsinya, akar tersusun atas beberapa bagian penting. Bagian-bagian akartersebutlah yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini. Bagian-bagian tersebut akan diuraikan secara khusus menurut struktur anatomi akar berikut ini.

Struktur Anatomi Akar

Akar merupakan salah satu organ tumbuhan yang paling vital. Tumbuhan tidak dapat bergerak dengan bebas (mobile) seperti hewan dan manusia, namun tumbuhan mempunyai akar untuk tetap tegak berdiri. Selain sebagai penopang tubuh tumbuhan seperti pada akar tunggang dan serabut, akar juga mempunyai fungsi sebagai berikut:
  1. Organ penyerap dan pengambil air dan mineral hara dari dalam tanah. Air dan mineral hara yang jauh dari zona perakaran dapat diserap akar dengan bantuan rambut-rambut akar;
  2. Akar dapat bermodifikasi menjadi tempat menyimpan cadangan makanan. Misalnya pada wortel dan bengkuang;
  3. Sebagai alat reproduksi. Misalnya pada tumbuhan yang berimpang, seperti jahe, kunyit serta tanaman lain seperti sukun dimana bagian akarnya dapat tumbuh tunas yang dapat menjadi tumbuhan baru;
  4. Tumbuhan tertentu menggunakan akar untuk bernafas yang disebut akar nafas. Contohnya pada tumbuhan bakau.

Struktur Anatomi Akar Tumbuhan dan Bagian-Bagiannya
Gambar struktur anatomi akar tumbuhan

Dari gambar di atas terlihat bagian-bagian akar jika dipotong secara melintang. Bagian terluar dari akar disebut epidermis, lalu korteks, endodermis dan silinder pusat (stele).

1. Epidermis

Dalam struktur anatomi akar, epidermis merupakan bagian terluar dari akar yang berasal dari protoderm. Sel epidermis akar berdinding tipis, tersusun rapat dan biasanya tidak memiliki kutikula sehingga mudah ditembus air. Pada bagian epidermis ini tumbuh rambut-rambut akar yang berfungsi untuk pengambilan air dan garam mineral. Rambut-rambut akar merupakan modifikasi dari sel sepidermis akar. Pertumbuhan rambut-rambut akar menyebabkan permukaan akar lebih luas sehingga proses penyerapan lebih efisien. [Baca Ciri ciri Jaringan Epidermis]


2. Korteks

Setelah epidermis, struktur anatomi akar dilanjut dengan keberadaan korteks yang tersusun atas jaringan parenkim. Jaringan parenkim ini berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Dalam sel-sel korteks terdapat cadangan makanan berupa amilum dan substansi lain.

Sel-sel korteks berbentuk relatif bulat (isodiametris) dengan ruang interseluler yang jelas. Air dan garam-garam mineral yang masuk melalui bulu akar akan melewati sel-sel korteks melalui ruang-ruang interseluler yang disebut dengan peristiwa transportasi ektravasikuler secara apoplas.

3. Endodermis

Endodermis merupakan jaringan antara korteks dan silinder pusat atau stela. Jaringan ini terdiri dari satu lapis sel dengan dinding sel yang tebal dan mengandung lilin. Di jaringan endodermis ini terjadi pengaturan pemasukan air ke dalam jaringan angkut yang berada di dalam silinder pusat.

4. Silinder pusat (stele)

Silinder pusat atau stele merupakan bagian terdalam dari struktur anatomi akar. Jaringan pembuluh primer dikelilingi oleh kumpulan sel yang disebut jaringan perisikel yang terletak berdampingan. Jaringan perisikel ini bersifat meristematis dan mampu membentuk cabang akar. Bagian dalam perisikel ini terdapat jaringan sekunder, yaitu floem dan xilem

Sel-sel pada perisikel mudah membelah dan membentuk percabangan, sehingga pertumbuhan cabang akar bersifat endogen. Fungsi dari perisikel ini yaitu sebagi penunjang pertumbuhan sekunder dan pertumbuhan akar ke samping. Xilem dan floem terletak pada bagian dalam perisikel. Stele ini dapat membentuk empulur pada tumbuhan monokotil tetapi tidak pada tumbuhan dikotil.

Nah, demikianlah pemaparan mengenai struktur anatomi akar yang dapat kami sampaikan di kesempatan kali ini. Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap bagian-bagian akar mempunyai fungsinya masing-masing yang berguna dalam penyerapan serta transportasi air dan hara. Setiap bagian akar juga mengalami pertumbuhan untuk menunjang fungsinya tersebut.
sumber:http://www.ebiologi.net/

Akar Tunggang, Struktur, Proses Terbentuk, serta Jenis-Jenisnya

Akar merupakan bagian tumbuhan yang berfungsi sebagai penopang tegaknya tubuh tumbuhan. Selain itu akar juga berfungsi sebagai organ pengambil air dan hara dari dalam tanah, dua bahan baku dalam proses fotosintesis. Adapun berdasarkan struktur anatominya, akar tumbuhan dibedakan menjadi akar tunggang dan akar serabut. Di kesempatan kali ini, kita akan membahas salah satu di antara kedua akar tersebut. Kita akan membahas seputar  akar tunggang, mulai dari struktur, proses terbentuknya, serta jenis jenis akar tunggang. Yuk kita simak penjelasannya bersama!

Definisi Akar Tunggang

Definisi akar tunggang yaitu akar pokok yang berasal dari lembaga dan biasanya tumbuh menghujam ke dalam tanah. Akar tunggang merupakan akar primer atau utama yang dimiliki tumbuhan. Umumnya akar tunggang dimiliki oleh tumbuhan dikotil yang mempunyai batang dan percabangan yang lebih banyak. Akar tunggang ini berfungsi sebagai penyanggah tanaman agar tidak mudah roboh. 

Akar Tunggang, Struktur, Proses Terbentuk, serta Jenis-Jenisnya
Gambar akar tunggang

Proses Terbentuknya Akar Tunggang

Pada proses perkecambahan biji (umumnya pada tumbuhan dikotil), pertama kali akan muncuk akar lembaga. Akar lembaga ini akan berkembang menjadi akar pokok (primer). Setelah akar tunggang tumbuh barulah tumbuh cabang serta rambut-rambut akar. Akar tunggang yang tumbuh lebih dulu terus menghujam lurus ke dalam tanah, sedangkan cabang dan rambut-rambut akar tumbuh menyebar.

Akar primer yang berasal dari akar lembaga disebut dengan akar tunggang (radix primaria). Akar tunggang akan tumbuh dari biji. Dengan demikian akar tunggang tidak akan ditemui pada tumbuhan hasil perbanyakan secara vegetatif.

Fungsi Akar Tunggang

Fungsi utama dari akar tunggang adalah sebagai organ penopang agar tumbuhan tetap kokoh. Disamping itu akar tunggang berfungsi sama dengan akar serabut yaitu sebagai organ penyerap air dan unsur hara dari dalam tanah, sebagai sarana reproduksi, dan sebagai tempat cadangan makanan (contohnya seperti pada singkong dan wortel).

Tipe-tipe Akar Tunggang

Berdasarkan bentuk dan percabangan, akar tunggang dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:

1. Akar tunggang yang tidak bercabang atau bercabang sedikit

Tumbuhan tipe ini tidak memilihi percabangan atau hanya memiliki sedikit cabang (yang berbentuk akar-akar serabut yang halus). Akar-akar ini memiliki bentuk khusus, diantaranya:

a. Tombak atau pena (fusiform)
Berbentuk seperti tombak atau pena, dimana bagian atas membesar lalu meruncing hingga ke bagian bawah. Akar utamanya berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Contoh tumbuhan dengan akar ini yaitu wortel (Daucus carota L.), lobak (Raphanus sativus L.). 

b. Gasing (napiformis)
Berbentuk seperti gasing dimana bagian tengah agak besar melebar lalu meruncing sedikit di bagian bawahnya. Contoh tumbuhan dengan akar ini yaitu bit (Beta vulgaris L.), bengkuang (Pachyrrhizus erosus Urb.).

c. Benang (filiformis)
Berbentuk sepeti benang dan menyerupai akar serabut, kecil, panjang dan memiliki sedikit percabangan. Contoh tumbuhan dengan akar ini yaitu kratok (Phaseolus lunatus L.).

2. Akar tunggang yang bercabang (ramosus)

Akar tunggang merupakan akar utama berbentuk kerucut memanjang menembus tanah yang memiliki banyak percabangan. Percabangan tersebut memiliki banyak percabangan lagi. Akar tipe ini memiliki struktur yang lebih kokoh sehingga mampu menopang tumbuhan dengan diameter batang yang lebih besar.banyaknya percabangan berdampak terhadap daerah perakaran yang luas sehingga dapat mencari air dan unsur hara yang lebih banyak. Contoh tumbuhan dengan akar ini yaitu pohon berkayu pada umumnya, seperti pohon buah-buahan.

Semakin besar tumbuhan (umumnya dikotil) maka semakin banyak pula akar yang dimilikinya. Baik akar tunggang yang lebih besar dan lebih dalam menghujam tanah serta percabangan akarnya. Demikianlah pembahasan kali ini mengenai akar tunggang. Semoga menambah pengetahuan teman-teman.

Melangkah Menuju Kesuksesan: Pentingnya Bermitra dengan Agen Slot Gacor

  Pada era digital seperti sekarang ini, banyak orang yang mencari cara untuk mencapai kesuksesan finansial. Salah satu cara yang populer ad...