// //

Mazda CX-3 Rival Berat Ford EcoSport

Setelah lama beredar kabar bahwa Mazda bakal merilis baby crossover dengan platform Mazda CX-5 akhirnya sebuah surat kabar Jepang memastikan Mazda bakal meluncurkan mobil baru pesaing Ford EcoSport tersebut tahun ini.

Menurut surat kabar Nikkei tersebut sang baby crossover Mazda CX-3 tersebut menggunakan platform yang sama dengan All New Mazda2 yang juga bakal diperkenalkan secara resmi di hadapan publik pada gelaran Geneva Motor Show pada bulan Maret mendatang. Mazda menjadi pabrikan yang paling akhir memperkenalkan mobil baby crossover yang sedang menjadi trend di emerging market semenjak awal tahun ini. Sebelumnya Ford EcoSport, Nissan Juke, Peugeot 2008, Chevrolet Adra dan VW Taigun sudah lebih dulu tampil meski Chevrolet dan VW masih berupa konsep.

Sementara itu sumber resmi dari pabrikan Mazda sendiri mengkonfirmasi bawa pihaknya saat ini memang tengah menggarap sebuah mobil baby SUV atau subkompak SUV yang lebih kecil ketimbang CX-5 yang utamanya ditujukan untuk pasar di negara-negara Eropa namun tak menutup kemungkinan bakal diadaptasikan untuk emerging market baik di Eropa Timur, Amerika Selatan dan India. Meski Indonesia tak disebut namun sebagai salah satu negara emerging market setidaknya kita bisa sedikit berharap kehadiran baby SUV dari Mazda ini.

Soal namanya sendiri pihak Mazda masih belum memastikan, menurutnya bisa jadi mobil baru tersebut akan muncul dengan nama Mazda CX-2, CX-3 atau pun CX-4.

Namun secara kontradiktif dari pernyataan salah seorang petinggi Mazda tersebut, surat kabar Nikkei yang pertama kali memberitakan kepastian bakal hadirnya Mazda CX-3 menyebut bahwa mobil tersebut hanya akan beredar di Jepang saja.

Sementara itu dikabarkan pula bahwa All New Mazda CX-9 juga akan segera dirilis paling cepat tahun 2015 nanti. Konon SUV bongsor keluaran Mazda itu bakal mengusung dapur pacu dan transmisi berteknologi SkyActiv yang bakal menggantikan dapur pacu Mazda CX-9 yang beredar saat ini dan terkenal boros BBM.

// //

New Mazda Biante SKYACTIV – First Impression Review

Mazda Biante pertama kali diperkenalkan di pasar Jepang pada tahun 2008 sebagai sebuah van atau large MPV dengan kapasitas delapan penumpang. Meski dari segi penampilan mobil ini tak kalah dari Toyota Alphard atau Nissan Elgrand namun ditilik dari spesifikasinya Mazda Biante bermain di segmen yang sama dengan Toyota Nav1 dan Nissan Serena. Harus diakui memang bahwa dari segi penampilan Mazda tampak lebih atraktif ketimbang dua kompetitornya yang sama-sama berasal dari Negeri Sakura tersebut.

Kini lewat generasi terbarunya yaitu New Mazda Biante kesenjangan dengan para rival bahkan tampak semakin mencolok. Tampak sekali lewat desain terbarunya ini bahwa pihak pabrikan yang belakangan ini namanya makin berkibar tersebut hendak menyasar segmen kelompok usia yang lebih muda. Dan lewat Mazda Biante ini Mazda sekaligus untuk pertama kalinya memperkenalkan teknologi SKYACTIV pada MPV kelas menangahnya itu.

Indonesia sendiri cukup beruntung mendapat kesempatan sebagai negara pertama di luar Jepang yang bisa mencicipi New Mazda Biante SKYACTIV ini.

Review Desain Eksterior New Mazda Biante SKYACTIV

Dari segi desain eksteriornya sendiri kentara bagaimana para desainer Mazda ingin New Mazda Biante menarik perhatian pada pandangan pertama. Meski demikian mobil ini masih mempertahankan bentuk boxy yang mungkin bagi sebagian orang dirasa kurang menarik.

Dengan dimensi 4.715 mm x 1.770 mm x .,835 mm New Mazda Biante 130 mm lebih tinggi, 240 mm lebih panjang dan 220 mm lebih tinggi dibanding MPV dari pabrikan yang sama yaitu Mazda5. Berkat dimensi yang lebih panjang, lebar dan lebih tinggi itu maka bisa diduga bahwa kabin Biante pun lebih lapang ketimbang Mazda5.

Sama halnya dengan mobil Mazda terbaru lainnya desain ‘KODO’ turut menjadi inspirasi bagi New Mazda Biante. Desain bumper dan grill baru di bagian depan memiliki kemiripan dengan Mazda CX-5, Mazda3 dan Mazda6 yang sudah terlebih dahulu mengadopsi desain tersebut.

Satu-satunya yang sedikit mengganggu estetika adalah pilihan Mazda untuk menyematkan velg berukuran 16 inch yang tampak terlalu kecil jika melihat tampilan keseluruhan dari mobil ini. Namun Mazda memilih ukuran tersebut bukan tanpa alasan, sebab terbukti 16 inch adalah ukuran paling ideal untuk mengoptimalkan kualitas riding New Mazda Biante.

Interior New Mazda Biante

Desain kaca yang lebar didukung oleh desain pilar A memberi kesan super lega bagi siapapun yang masuk ke dalam kabin New Mazda Biante. Lagi-lagi desainer Mazda dengan sangat brilian merancang dashboard serta instrumen-instrumen di dalamnya untuk menghindari kesan kosong pada kabin super lega itu.

Sedangkan untuk jok baris kedua dan ketiga Mazda memperkenalkan layout yang disebutnya sebagai ‘Living Mode’, artinya kedua baris jok tersebut bisa ditarik sehingga layout-nya menyerupai kabin Limousine (saling berhadapan).

Pada posisi normal New Mazda Biante juga mengadopsi ‘Theatre layout’ yang artinya posisi jok di bagian belakang lebih tinggi ketimbang jok di depannya sehingga pandangan penumpang yang duduk di bagian belakang tidak terhalang oleh penumpang di depannya.

Sama seperti All New Odyssey, lantai MPV buatan Mazda ini juga didesain cukup rendah sehingga akses dari dan keluar kabin terasa mudah sekaligus praktis. Dengan kapasitas bagasi 225 liter mobil ini juga sangat cocok mengangkut belanjaan bagi kaum hawa yang memiliki hobi berbelanja.

New Mazda Biante on the Road

Mazda merilis New Mazda Biante dalam dua versi yaitu SKYACTIV dan non SKYACTIV. Manapun pilihan Anda kedua dapur pacu New Mazda Biante takkan memuaskan para penggemar performance car atau sports car. Namun pastinya soal efisiensi dan kenyamanan dapur pacu ini terbukti handal, bahkan mesinnya adalah yang paling halus di antara MPV sekelasnya.

Pihak pabrikan sendiri mengklaim angka konsumsi BBM New Mazda Biante 13 km/liter, sementara fakta di lapangan diraih 10 km/liter.

Mengingat dimensinya yang tinggi dan bongsor maka tak bisa dipungkiri munculnya gejala body roll pada MPV ini, namun untuk ukuran mobil dengan dimensi sebesar ini New Mazda Biante masih tergolong stabil.

Suspensi yang disetting dengan baik menjadikan mobil ini benar-benar merupakan pilihan ideal sebagai mobil keluarga terutama untuk bepergian keluar kota.

Tenaga dan torsi maksimum yang memang tak sebesar para kompetitor terbukti tak menjadikan New Mazda Biante layak disisihkan ketika mempertimbangkan pembelian mobil keluarga di kelas ini.

Harga New Mazda Biante dibuka di kisaran Rp 383 juta-an, sementara untuk versi SKYACTIV dibanderol Rp 412 juta.

// //

Mazda CX-5 SUV Favorit Keluarga Indonesia

Meski bukan termasuk mobil baru namun Mazda CX-5 masih tetap layak menjadi pilihan bagi keluarga Indonesia. Mobil SUV yang diperuntukkan mengganti Mazda CX-7 yang dirasa mulai ketinggalan jaman ini hadir di Indonesia dalam dua varian: Touring dan Sport.

Untuk tahun 2013 Mazda CX-5 hadir juga dengan varian mesin baru yaitu mesin 2.5 liter 4 silinder yang juga digunakan oleh All New Mazda 6 Sedan. Selain mesin bensin 2.5 liter, hadir juga Mazda CX-5 Diesel 2.2 liter. Sayang hingga saat ini belum ada tanda-tanda bahwa kedua varian ini bakal hadir di Indonesia.

Lebih Jauh Mengenai Mazda CX-5

Sebagai pengganti Mazda CX-7, Mazda CX-5 didesain dengan bodi yang lebih kompak dan ramping sesuai tuntutan segmen yang dituju. Dan yang paling penting adalah harga Mazda CX-5 jauh lebih murah dibanding CX-7.

Mazda CX-5 tipe Sport di pasaran dipatok diangka Rp 382.000.000, sementara Mazda CX-5 Touring lebih mahal yaitu Rp 421.200.000. Bandingkan dengan versi termurah Mazda CX-7 yang harganya berkisar Rp 531.200.000.

Mazda CX-5 juga merupakan mobil pertama buatan Mazda yang mengusung teknologi ‘Skyactiv’, teknologi yang menekan emisi gas buang sekaligus mengefisiensikan BBM. Dengan demikian boleh dibilang bahwa Mazda CX-5 merupakan jawaban pihak pabrikan atas kritikan konsumen mengenai borosnya konsumsi BBM pada Mazda CX-7.

Kinerja mesin 2.0 liter pada Mazda CX-5 terbilang rata-rata, meski tidak cukup bertenaga sebagaimana diharapkan dari sebuah mobil SUV.

Mazda CX-5 membutuhkan waktu 9,4 detik untuk melakukan akselerasi dari 0-100 km/jam. Meski Mazda mengasosiasikan CX-5 dengan Cheetah namun faktanya SUV Mazda ini tidak selincah itu. Perlu sedikit “memaksa” Mazda CX-5 untuk mendahului kendaraan lain di jalan tol.

Hal terburuk dari Mazda CX-5 adalah transmisi otomatisnya yang meski terbilang responsif untuk memindah ke gigi yang lebih rendah namun perpindahan ke gigi atas terasa kurang akurat.

Masalah-masalah tersebut tidak dijumpai pada tipe Mazda CX-5 Diesel, yang lagi-lagi sayangnya belum tersedia di Indonesia.

Namun jangan sampai kekurangan-kekurangan tersebut mengurungkan niat Anda membeli Mazda CX-5. Sebab dibalik kelemahan tersebut tersimpan potensi dan berbagai kelebihan yang menjadikan dua kekurangan tersebut tidak kentara ketika mengendarai Mazda CX-5.

Chasis Mazda CX-5 jelas didesain lebih baik ketimbang CX-7, hasilnya CX-5 terasa lebih lincah, mantap dan stabil ketika dikemudikan.

Suspensinya juga memberikan kenyamanan luar biasa bagi pengemudi maupun penumpang. Menjadikan Mazda CX-5 sebagai pilihan ideal sebagai sebuah mobil keluaga.

Kabin Mazda CX-5

Suara berisik yang disebabkan oleh gesekan antara roda dengan aspal yang sebelumnya juga dikeluhkan pemilik Mazda CX-7 tampaknya sudah diatasi dengan baik oleh Mazda CX-5. Kabin Mazda CX-5 terasa hening dan bebas dari suara roda.

Desain kabin yang tertata apik menjadikan dashboard Mazda CX-5 terlihat lapang dan fungsional meski dari segi ukuran mengalami pemotongan sekitar 50 mm dari CX-7.

Jok bagian belakang juga didesain dengan baik sehingga memberikan cukup ruang dan rasa nyaman bagi penumpang saat perjalanan jauh sekalipun. 

Terjawab sudah salah satu teka-teki mengapa harga Mazda CX-5 bisa lebih murah dibandingkan CX-7: Material yang digunakan dalam kabin CX-5 adalah salah satu jawabnya. Tengok saja misalnya penggunaan pelapis soft plastic pada kedua pintu bagian depan yang tidak diterapkan pada pintu bagian belakang.

Namun lagi-lagi kecerdasan para desainer Mazda dalam merancang kabin Mazda CX-5 menjadikan kesan murahan sama sekali tidak terasa di dalamnya.

Desain memang merupakan keunggulan utama Mazda CX-5 yang menjadikannya lebih baik ketimbang kompetitor sekelas seperti Nissan X-Trail atau bahkan BMW X1 sekalipun.

// //

Menyambut Mazda CX-5 2.5 L Indonesia

Dikabarkan Mazda CX-5 2.5 L bensin tak lama lagi akan segera masuk ke Indonesia. Tentu ini adalah kabr yang dinantikan oleh para konsumen dan calon konsumen di tanah air. Memang hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi dari pihak Mazda Indonesia, namun melihat antusiasme konsumen maka besar kemungkinan masuknya Mazda CX-5 2.5 L di Indonesia akan segera terwujud.

Sementara menantikan kehadiran Mazda CX-5 2.5 L Indonesia, saya sempat merasakan langsung Mazda CX-5 bermesin bensin 2.5 liter ini ketika berkunjung di negeri kanguru.

Mazda CX-5 tak diragukan lagi adalah small SUV yang terbaik di kelasnya, nampak sekali keunggulan mobil SUV keluaran Mazda dalam perbandingan Mazda CX-5 vs. Honda CR-V yang sudah lebih dahulu menguasai segmen pasar ini.

Mazda CX-5 memberikan pengalaman mengemudi yang jauh lebih menyenangkan jika dibanding dengan rival-rival sekelas. 

Sejujurnya Mazda CX-5 sudah cukup sempurna dalam banyak hal, setidaknya menurut pendapat subyektif saya. Mesin 2.0 liternya juga sebenarnya sudah cukup mumpuni meski bagi beberapa orang masih belum sesuai yang diharapkan. Meski saya pikir kurangnya tenaga di Mazda CX-5 lebih disebabkan karena upaya mengefisiensikan penggunaan BBM. Sembilan detik untuk berakselerasi dari 0 ke 100 km/jam sebenarnya bukan angka yang buruk untuk mobil sekelas Mazda CX-5.

Mazda CX-5 2.5 L adalah jawaban Mazda untuk kelemahan Mazda CX-5 2.0 L dalam hal tenaga mesin. Memang sepintas di atas kertas perbedaan spesifikasi mesin 2.0 liter dan 2.5 liter tidak banyak berbeda. Namun jika ditilik dari maksimum power dan torsi maksimal yang dihasilkan maka jelas cukup banyak perubahan pada mesin Mazda CX-5 2.5 L ini.

Hal positif lain dari Mazda CX-5 2.5 L adalah konsumsi BBM yang tidak jauh berbeda dengan Mazda CX-5 2.0 L.

Sementara Mazda CX-5 2.0 L menggunakan sistem penggerak roda depan, Mazda CX-5 2.5 L hanya tersedia dalam tipe 4WD dengan transmisi otomatis enam kecepatan.

Interior Mazda CX-5 2.5 L

Berbeda dengan dashboard Honda CR-V yang kaku dan berkesan tua, meski kualitas materialnya sedikit lebih baik. Interior Mazda CX-5 2.5 L didominasi dahboard dengan permukaan lunak yang didesain dengan sangat rapi dari kiri ke kanan.

Dashboard Mazda CX-5 2.5 L memberikan nuansa anggun dan berkelas, yang hanya dengan menatapnya saja Anda akan menyadari bahwa jumlah uang yang telah dikeluarkan untuk menebus Mazda CX-5 2.5 L dari dealer tidaklah sia-sia. Itulah yang saya sebut kualitas.

Meski untuk Mazda CX-5 2.5 L tipe Maxx Sport Anda tidak akan menemukan lapisan kulit sebagaimana halnya dengan tipe Grand Touring, namun menurut saya itu sama sekali tidak mengurangi nuansa elegan pada Mazda CX-5 2.5 L Maxx Sport. Bahkan beberapa orang justru lebih menyukai dashboard Mazda CX-5 2.5 L Maxx Sport ketimbang Mazda CX-5 2.5 L Grand Touring.

Bahkan bagi keluarga muda yang masih memiliki anak kecil rasanya tipe interior pada Mazda CX-5 2.5 L Maxx Sport lebih tepat karena relatif mudah dibersihkan dari kotoran dan tumpahan minuman misalnya.

Pastinya tidak ada ruang kritik tersisa bagi kabin Mazda CX-5 2.5 L baik tipe Maxx Sport maupun Grand Touring.

Posisi mengemudi pada kedua tipe Mazda CX-5 2.5 L tersebut juga sangat nyaman, pengemudi memperoleh sudut pandang yang luas.

Fitur-fitur yang tersedia tidak berbeda dengan Mazda CX-5 2.0 L.

Pengendalian dan Performa Mazda CX-5 2.5 L

Tanpa keraguan saya memberikan merekomendasikan Mazda CX-5 kepada keluarga atau teman yang hendak membelanjakan uangnya untuk membeli sebuah mobil small SUV. Dan untuk diketahui saya tidak memiliki keterkaitan apapun dengan Mazda, bukan pula dealer Mazda. Tidak ada keuntungan apapun sebenarnya yang saya peroleh dengan merekomendasikan Mazda CX-5.

Memang jika Anda merencanakan menggunakan mobil SUV untuk menaklukkan medan berat maka Nissan X-Trail atau Toyota RAV4 merupakan pilihan yang ideal. Namun karena sebagian besar konsumen SUV di Indonesia hanya menggunakan mobilnya untuk keperluan sehari-hari, dan jarang atau bahkan tidak pernah menyentuh medan berat maka Mazda CX-5 adalah pilihan yang bukan hanya lebih ideal namun juga ekonomis.

Di jalanan biasa Mazda CX-5 memberikan pengalaman berkendara yang khas dan nyaman. Pengemudi bisa melahap berbagai tikungan dengan penuh percaya diri tanpa khawatir Mazda CX-5 2.5 L akan kehilangan keseimbangan.

Berkat sistem penggerak empat rodanya, Mazda CX-5 2.5 L juga cukup mumpuni menjelajahi medan yang licin atau berlumpur tanpa terjadi gejala-gejala selip pada rodanya.

Mesin Mazda CX-5 2.5 L terasa lebih bertenaga dan memiliki tori yang lebih besar dibanding Mazda CX-5 2.0 L yang seperti sudah disebut di awal bahwa pada dasarnya tidak ada yang salah dengan mesin 2.0 L tersebut.

Namun dengan Mazda CX-5 2.5 L mendaki jalanan terjal atau mendahului kendaraan lain terasa lebih meyakinkan.

Jika di Mazda CX-5 2.0 L pada putaran menengah Anda kadang merasa bahwa mesin tidak langsung merespon manakala pedal gas diinjak, gejala ini tak ditemukan selama pengujian Mazda CX-5 2.5 L.

 

Kesimpulan

Hingga saat ini saya masih bertahan bahwa Mazda CX-5 adalah small SUV terbaik yang ada di pasaran saat ini. Sulit memang menemukan small SUV yang handal, namun Mazda CX-5 adalah perkecualian.

Mazda CX-5 adalah pilihan ideal bagi keluarga muda yang membutuhkan kendaraan tangguh, nyaman sekaligus ekonomis.

Dengan keberadaan Mazda CX-5 2.5 L dan sistem penggerak empat roda, small SUV keluaran Mazda ini semakin sulit ditandingi oleh para kompetitor. Jika memang Anda menghendaki mesin yang lebih bertenaga plus berencana sesekali membawa mobil Anda ke medan yang sedikit menantang maka Mazda CX-5 2.5 liter akan menjadi pilihan tepat.


Update: Ketiga varian Mazda CX-5 2.5 L akhirnya resmi masuk ke Indonesia melalui PT. Mazda Indonesia. Harga Mazda CX-5 2.5 L di Indonesia bisa dilihat di sini. 

// //

Test Drive All-New Mazda 6: Semewah Sedan Eropa

All-New Mazda 6 yang dibanderol sekitar Rp 535-538 juta (tergantung warna) terbilang cukup mahal untuk ukuran sebuah sedan buatan Jepang. Meski demikian untuk ukuran sebuah sedan kelas medium, harga All-New Mazda 6 sangat layak mempertimbangkan berbagai fitur dan perfoma yang ditawarkannya.

All-New Mazda 6 bukan hanya unggul dalam kelengkapan fitur namun mobil sedan keluaran Mazda ini juga sarat teknologi terbaru plus standar keamanan yang sangat tinggi sekelas sedan buatan Eropa.

All-New Mazda 6 secara khusus didesain untuk memenuhi selera pasar sedan di AS yang merupakan target market utama Mazda 6. Karenanya memang secara sekilas maupun detil tampak jelas bahwa All-New Mazda 6 lebih merupakan sedan selera konsumen Amerika daripada selera konsumen Asia maupun Jepang. Apa saja yang bisa Anda peroleh dari sedan seharga lebih dari setengah milyar rupiah ini?

Interior All-New Mazda 6

Di sektor interior All-New Mazda 6 mengusung nuansa khas mobil Mazda: desain interior yang cantik, elegan tanpa mengabaikan fungsionalitas.

Hanya dengan menilik interior All-New Mazda 6 saja siapapun pasti setuju bahwa mobil ini mengusung standar yang jauh di atas sedan buatan Jepang pada umumnya. Kualitas material maupun finishing-nya tidak perlu diragukan lagi: berkualitas tinggi dan tanpa cela.

Jok bagian depan baik untuk pengemudi maupun penumpang memiliki ruang yang lega untuk ukuran mobil sedan kelas medium. Desain baru pada pilar-pilarnya menjadikan sudut pandang pengemudi lebih luas jika dibanding Mazda 6 versi lama.

Jok bagian belakang memberikan kenyamanan optimal bagi penumpang dan bisa dilipat andaikata tidak diperlukan. Sayangnya proses melipat jok belakang terbilang sulit, terkadang perlu dilakukan oleh dua orang untuk melakukan tugas ini.

Performa All-New Mazda 6

All-New Mazda 6 mengusung mesin 2.5 liter empat silinder sebagaimana yang digunakan oleh Mazda CX-5 Maxx Sport dan Grand Touring. Mesin ini menghasilkan maks. Power 138 kW dan torsi maksimal 250 Nm. Mesin ini bukan hanya bertenaga namun sekaligus efisien dalam penggunaan BBM serta ramah lingkungan. All-New Mazda 6 adalah mobil kedua keluaran Mazda yang menggunakan teknologi Skyactiv setelah sebelumnya diterapkan lebih dahulu di Mazda CX-5.

Mazda mengklaim konsumsi BBM All-New Mazda 6 adalah 9 liter/100 km, namun saat dilakukan pengujian hasil yang diperoleh tidak sama dengan klaim Mazda. Dalam kondisi keseharian dalam kota konsumsi BBM All-New Mazda 6 tercatat 6,6 liter/100 km. Angka tersebut masih terbilang irit untuk medium sedan.

Teknologi auto stop/start yang oleh Mazda disebut sebagai “i-stop” cukup memberikan kontribusi bagi hematnya konsumsi bahan bakar All-New Mazda 6.

Baik di Indonesia maupun di negara lain All-New Mazda 6 hanya tersedia versi transmisi otomatis enam kecepatan, transmisi otomatis buatan Mazda ini bisa dibilang sebagai yang terbaik di kelasnya.

Transmisi otomatisnya sangat presisi dan reliable, hasilnya bukan hanya perpindahan gigi yang sangat halus namun lagi-lagi konsumsi BBM yang lebih efisien. Meski tidak ada mode “Sport” pada transmisi otomatis ini namun teknologi Active Adaptive Shift yang diterapkan pada All-New Mazda 6 sudah sangat mumpuni untuk menuruti kemauan pengemudi.

Selama dikendalikan kabin All-New Mazda 6 sangat senyap, tidak ada suara-suara yang mengganggu baik berasal dari gesekan roda dengan aspal maupun angin. Memang terkadang terdengar suara getaran yang nampaknya berasal dari bagian bahwa dashboard, namun secara keseluruhan mobil ini lebih hening dibanding pendahulunya.

Mobil-mobil keluaran Mazda selalu terkenal dengan kenyamanannya dalam hal pengendalian. All-New Mazda 6 bukan perkecualian meski bertubuh bongsor, mobil ini mampu melahap tikungan dengan stabil, tajam dan memberikan kepecayaan diri bagi pengemudinya.

Sistem rem bekerja dengan sangat baik, ditambah lagi keberadaan teknologi Smart Brake Support yang memberi peringatan kepada pengemudi untuk menginjak rem jika terdapat obyek di depannya.

Kesimpulan Hasil Test Drive All-New Mazda 6

Hingga saat ini kelas sedan medium memang masih didominasi oleh Toyota Camry. Meski Toyota Camry bukan pilihan yang buruk namun dalam hal pengendalian All-New Mazda 6 jelas lebih baik dan lebih lincah. Dalam hal kualitas interior, All-New Mazda 6 juga masih lebih baik dibanding Camry.

Dibandingkan dengan Honda Accord, All-New Mazda 6 juga unggul dalam hal teknologi.

Setelah beberapa hari mengemudikan All-New Mazda 6 maka bisa disimpulkan bahwa poin-poin penting yang menjadi keunggulan All-New Mazda 6 dibanding kompetitornya adalah dalam hal: pengendalian, hemat BBM serta ruang yang lebih lega. Meski subyejtif dan relatif namun rasanya tidak berlebihan jika dikatakan bahwa desain All-New Mazda 6 juga jauh lebih baik dibanding Toyota maupun Honda.

Harga mobil baru keluaran Mazda yang lebih dari Rp 500 juta ini memang terbilang mahal, namun setelah merasakan dan mengemudikan langsung jelaslah harga tersebut sangat layak untuk sebuah sedan sekelas Mazda 6.