Tampilkan postingan dengan label Mitsubishi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mitsubishi. Tampilkan semua postingan

Minggu, 03 September 2017

Mitsubishi Outlander PHEV Menuju Indonesia

// //

Mitsubishi Outlander PHEV Menuju Indonesia

Mitsubishi Outlander PHEV disinyalir hadir di Indonesia pada kuartal ketiga tahun ini, keunggulan Mitsubishi Outlander terbaru ini tak lain adalah mesin hybrid yang mampu menjadi penggerak mobil mini SUV ini meski jaraknya terbatas. Meski demikian keberadaannya bisa sangat berarti ketika Anda hanya butuh berkeliling kompleks perumahan atau menuju pusat perbelanjaan di seberang perumahan misalnya. Selain menghemat beberapa liter BBM pastinya mesin hybrid juga lebih ramah terhadap lingkungan.

Untuk melakukan mengisi daya pada mesin hybrid ini pemiliknya hanya perlu menyalurkan daya dari outlet listrik selama kurang lebih lima jam. Mitsubishi Outlander PHEV adalah plug-in SUV hybrid pertama yang ada di dunia. Pada dasarnya tak banyak perbedaan antara Mitsubishi Outlander PHEV dengan Outlander biasa.

Mitsubishi Outlander PHEV Indonesia

Interior Kabin Mitsubishi Outlander PHEV

Sama halnya dengan Mitsubishi Outlander non hybrid, Outlander PHEV tetaplah sebuah entry level SUV. Karenanya kualitas interior Outlander PHEV tetap mengandalkan material vinnyl yang didesain menyerupai leather. Pengaturan posisi jok depan juga masih dilakukan secara manual alias tanpa electric adjustment. Dan itupun hanya bisa dilakukan untuk mengatur ketinggian jok pengemudi.

Meski demikian kualitas material dan finishing-nya bisa dikatakan tanpa cela. Lingkar kemudinya juga sudah diberi pelapis leather dan bisa diatur sesuai kebutuhan pengemudi. Desain dan ukuran lingkar kemudinya pun terasa pas dan nyaman digenggam. Bagian atas dashboard dan door trims juga sudah menggunakan soft plastic.

Kedua jok di bagian depan terasa supportif dan nyaman, headrest serta ruang kaki yang tersedia pun semua terasa pas untuk sebagian besar orang.

Mitsubishi Outlander PHEV Indonesia

Mitsubishi Outlander PHEV Indonesia

Pada kondisi jok belakang tidak dilipat Mitsubishi Outlander menyediakan ruang dengan volume 463 liter untuk mengangkut barang-barang. Sementara jika jok belakang dilipat total volume yang diperoleh mencapai 888 liter.

Di bagian kabin Mitsubishi juga melengkapi mini SUV-nya ini dengan glovebox, cup holders, door pockets dan side bins.


Uji Jalan Mitsubishi Outlander PHEV

Mitsubishi Outlander PHEV mengandalkan dapur pacu 2.0 liter dan dua electric motor. Mesin 2.0 liter-nya mampu menghasilkan daya maksimum 118 PS dan torsi 186 Nm, sementara mesin elektrik-nya memuntahkan torsi maksimum 137 Nm (depan) dan 195 Nm (belakang). Pihak pabrikan mengklaim konsumsi BBM Mitsubishi Outlander 1,9 liter/100 km, sementara pada pengujian sendiri didapat angka 2,1 liter/100 km. Sedangkan mesin elektrik-nya sanggup berjalan hingga radius 52 km setelah dicharge penuh.

Sama halnya dengan Toyota Lexus, pada dashboard Mitsubishi Outlander PHEV pun terdapat begitu banyak instrumen yang memberi suplai informasi kepada pengemudi terutama seputar baterai serta konsumsi BBM. Karenanya mengemudi dengan gaya yang mampu menghemat BBM semaksimal mungkin kadang menjadi obsesi bagi pengemudi yang terus disuplai dengan informasi-informasi tersebut. Dan memang itulah tujuannya.


Mitsubishi Outlander PHEV Indonesia

Meski di atas kertas ground clearance Mitsubishi Outlander PHEV tidak tampak meyakinkan namun fakta di lapangan tidak demikian. Mobil ini sanggup melewati kondisi medan yang berat selama tidak terlalu ekstrim. Sistem penggerak empat roda-nya sendiri bisa berfungsi dengan baik saat menggunakan mesin elektrik maupun kombinasi elektrik dan bensin. 4WD lock ditempatkan pada konsol bagian tengah.

4WD lock tersebut bertugas membagi distribusi torsi antara roda depan dan roda belakang untuk menghindari terjadinya wheelspin.

Kabin Mitsubishi Outlander PHEV terinsulasi dengan baik sehingga suara berisik yang berasal dari ban maupun angin tidak menggangu di dalam kabin Outlander.

Kualitas riding/handling-nya pun cukup baik, meski sejatinya Outlander adalah sebuah SUV namum mobil ini mampu keluar masuk tikungan dengan penuh percaya diri tanpa banyak muncul gejala body roll.

Sebagai SUV hybrid pertama jelas tidak ada rival yang bisa dijadikan pembanding, namun jika dibandingkannya dengan sesama mobil hybrid seperti Toyota Prius misalnya, Outlander unggul dalam performa mesin serta kemampuan menaklukan medan berat. Selain itu Prius bukanlah plug-in Hybrid sebagaimana Outlander.

Memang jika dibandingkan dengan SUV non hybrid harga Mitsubishi Outlander PHEV terasa jauh lebih mahal, namun sekali lagi Outlander PHEV sama sekali bukan SUV konvensional karenanya membandingkan dengan SUV konvensional juga tidak terasa pas.

Mitsubishi memang memiliki ambisi besar untuk menguasai pasar mobil Hybrid, bahkan mereke dengan percaya diri memproyeksikan bahwa pada tahun 2020 nanti 20% mobil Mitsubishi bakal mengandalkan mesin Hybrid. Sebagai pembuka Mitsubishi Outlander PHEV bukanlah sebuah awalan yang buruk bagi pabrikan asal Jepang tersebut dalam mewujudkan ambisinya.

Mitsubishi Outlander PHEV Indonesia

Bukan hanya karena Mitsubishi mampu menghadirkan mobil Hybrid dengan performa mesin luar biasa lewat Mitsubishi Outlander PHEV, namun pengoperasian teknologi Hybrid yang mudah dipahami oleh siapapun juga adalah keunggulan Mitsubishi Outlander yang tak bisa dikesampingkan.

Kamis, 31 Agustus 2017

Mitsubishi Lancer Evo “Dibunuh”

// //

Mitsubishi Lancer Evo “Dibunuh”

Mitsubishi Lancer Evo salah satu mobil legendaris yang pernah dibuat oleh pabrikan asal Jepang Mitsubishi akhirnya segera menghilang dari pasaran setelah sang produsen meniatkan diri untuk mengakhiri produksi mobil tersebut.

Saat ini produksi Mitsubishi Lancer Evo X yang adalah generasi terakhir dari seri Lancer masih tetap berlangsung, namun kondisi ini hanya akan bertahan hingga akhir tahun 2014 nanti. Pabrikan otomotif asal Jepang itu memutuskan berhenti memproduksi dan memasarkan Mitsubishi Lancer oleh karena permintaan yang terus menurun.

Seiring munculnya mobil-mobil baru yang mengusung berbagai fitur modern dan desain baru memang popularitas Mitsubishi Lancer Evo secara umum menurun drastis, namun sebenarnya dari segi performa mobil sedan sport buatan Mitsubishi ini masih lebih unggul dibandingkan mobil-mobil baru di harga yang hampir sama.

Mitsubishi Lancer Evo sendiri pertama kali diproduksi dan dirilis ke pasaran pada tahun 1992, ketangguhannya sudah teruji bukan hanya sebagai kendaraan harian namun juga pada beberapa event Rally dunia termasuk WRC. Sementara generasi terakhirnya yaitu Mitsubishi Lancer Evo X mulai muncul pada tahun 2007 dan semenjak itu Mitsubishi tidak melakukan major facelift.

Bagi penggemar Mitsubishi Evo tentu berita ini sangat disayangkan sebab sebenarnya masih banyak yang berharap pabrikan tersebut bakal melakukan major facelift dengan tetap mempertahankan sasis dan suspensi yang ada saat ini karena sudah terbukti kenyamanan dan ketangguhannya.

Mitsubishi Lancer Evo

Pada gelaran Tokyo Motor Show bulan November lalu Managing Director strategi dan perencanaan produk Mitsubishi, Ryogu Nakao sudah menjelaskan bahwa Mitsubishi Lancer Evo X merupakan generasi terakhir dari lini produk Mitsubishi Lancer Evo. Sebagai gantinya Mitsubishi sedang merencanakan sebuah mobil kompak berteknologi plug-in hybrid sebagaimana digunakan pada Mitsubishi Outlander PHEV. Namun calon pengganti Mitsubishi Lancer yang merupakan hasil kerjasama antara Mitsubishi dan Renault tersebut sejauh ini masih jauh dari realita. Diperkirakan mobil tersebut baru akan muncul ke publik paling cepat di tahun 2016.

Pekan lalu dalam rangka memeringkati ulang tahun ke 40 Mitsubishi Lancer Evo, Mitsubishi UK merilis Mitsubishi Lancer Evo X Special Edition FQ-440 MR dengan beberapa upgrade di sektor eksterior, interior dan performa. Mitsubishi Lancer Evo X FQ-440 MR tersebut mampu menghasilkan daya maksimum 446 PS dan torsi 559 Nm berkat re-mapping ECU dimana versi standarnya “hanya” memuntahkan daya maksimum 151 PS dan torsi maksimum 193 Nm.

Kamis, 17 Agustus 2017

Intip Mitsubishi Mirage Sedan

// //

Intip Mitsubishi Mirage Sedan

Mitsubishi Mirage Sedan sebagaimana pernah kami beritakan beberapa bulan yang lalu sudah resmi mengaspal di jalanan akhir tahun ini. Sejatinya mobil sedan Mitsubishi ini hadir dengan nama Mitsubishi Mirage Attrage, sementara di Filipina namanya menjadi Mitsubishi Mirage G4. Meski memiliki nama yang berbeda-beda namun pada dasarnya kedua mobil tersebut adalah sama dan menggunakan platform Mitsubishi Mirage hatchback yang sudah kita kenal sebelumnya.

Mitsubishi Mirage Sedan diposisikan sebagai sedan subcompact B-Segment, artinya sedan Mitsubishi ini berada di kelas yang sama dengan All New Toyota Vios, Honda City dan Mazda2 Sedan. Sebagaimana halnya dengan Mitsubishi Mirage, para kompetitor yang disebut itu juga menggunakan platform versi hatchback dari masing-masing merek.

Meski demikian harus diakui bahwa Mitsubishi cukup sukses dalam mentransformasi Mitsubishi Mirage hatchback yang bertampang culun menjadi Mirage Sedan yang lebih bisa diterima. Bukan hanya bagian depan mobil tersebut yang didesain lebih baik lewat penggunaan grille besar warna krom dan headlamp dengan model diamond shape, namun di bagian samping pun para desainer Mitsubishi mampu membuat desainnya tampak begitu proporsional.

Mitsubishi Mirage Sedan Indonesia


Mitsubishi Mirage Sedan

Sementara itu di bagian kabin utamanya dashboard tak banyak perubahan dibanding Mitsubishi Mirage hatchback yang sederhana dan fungsional tanpa terlalu mementingkan estetika. Meski pendekatan yang sama juga dilakukan oleh Honda City, Toyota Vios maupun Mazda2 Sedan namun setidaknya ketiga mobil yang disebut itu mengadopsi versi hatchback yang lebih baik ketimbang Mirage.

Mitsubishi Mirage Sedan

Dapur Pacu Mitsubishi Mirage Sedan

Lagi-lagi di sektor dapur pacu Mitsubishi Mirage Sedan menggunakan pendekatan yang sama dengan ketiga kompetitornya dengan mempertahankan mesin Mirage hatchback. Karena itu mesin tiga silinder berkapasitas 1.2 liter MIVEC berikut transmisi CVT maupun manual yang digunakan memiliki performa yang sama dengan Mitsubishi Mirage yang kita kenal saat ini. Sebagaimana pernah dibahas pada review Mitsubishi Mirage bahwa performa mesin ini cukup handal di kondisi lalu lintas dalam kota, namun dibanding ketiha kompetitor utama yang menggunakan mesin 1.5 liter jelas masih kalah.

Mitsubishi sendiri konon tengah mempertimbangkan mesin baru untuk Mitsubishi Mirage Sedan yang diperkirakan adalah mesin 1.3 liter berkode 4A90 dengan daya maksimum 95 PS dan torsi 125 Nm atau mesin berkode 4A91 berkapasitas 1.5 liter yang menghasilkan tenaga dan torsi maksimal 190PS/143 Nm.

Meski menggunakan dapur pacu sama namun tampaknya mesin Mitsubishi Mirage Sedan disetting berbeda dengan versi hatchback-nya, setidaknya itu yang dirasakan pada versi transmisi matic-nya. Mesin Mirage Matic cenderung berada pada putaran tinggi yang tentu saja berimbas pada konsumsi BBM. Sementara tidak ada perbedaan pada versi manualnya dengan Mirage hatchback yang menurut kami sama sekali tak mencerminkan kualitas mobil buatan Jepang.


Handling dan Kabin Mitsubishi Mirage Sedan

Meski menggunakan suspensi depan dan belakang yang sama dengan Mitsubishi Mirage hatchback namun berkat ukuran wheelbase yang lebih panjang maka versi sedan ini lebih stabil dan nyaman dikendarai ketimbang versi hatchback-nya.

Jika Mitsubishi Mirage hatchback terkenal payah dalam hal stabilitas di tikungan maka Mitsubishi Mirage Sedan terasa lebih meyakinkan meski masih jauh dari harapan lebih-lebih jika dibandingkan mobil lain di kelas ini. Bisa jadi juga kondisi ini disebabkan oleh tinggi Mitsubishi Mirage Sedan yang melebihi kompetitornya.

Keunggulan Mitsubishi Mirage Sedan justru terletak pada ukuran kabin yang lega, meski masuk dalam kategori sedan subcompact B-Segment namun kabinnya bukan hanya lebih lega ketimbang para kompetitor namun bahkan lebih lega dibanding beberapa sedan subcompact C-Segment berada satu level di atasnya.

Para desainer Mitsubishi rupanya juga bekerja dengan baik untuk meminimalisir kelemahan Mitsubishi Mirage hatchback yang kabinnya sangat berisik dengan mengadopsi windshield lebih tebal. Alhasil kabin Mitsubishi Mirage Sedan lebih hening dibanding versi hatchback-nya. Selain itu para teknisi juga melakukan upgrade terhadap engine mounts dan lubang muffler yang bertujuan meredam vibrasi serta suara berisik yang dihasilkan oleh mesin tiga silinder ini.

Lagi-lagi para desainer dan teknisi Mitsubishi membuktikan kepiawaian mereka, sebab meski melakukan perubahan-perubahan di atas dalam rangka meredam tingkat kebisingan serta fakta bahwa Mitsubishi Mirage lebih panjang dan lebar ketimbang versi hatchback-nya namun bobot keseluruhan mobil ini masih bisa diredam di bawah 1000 kg.
Dan sebagai finishing untuk memperkuat citra mobil ini sebagai sedan maka pelapis kulit pada jok serta perangkat hiburan yang dikendalikan lewat layar LCD turut ditambahkan pada Mitsubishi Mirage Sedan tipe tertinggi.

Meski masuk dalam kategori sedan namun rupanya Mitsubishi Mirage Sedan tetap menyasar segmen yang sama dengan varian hatchback-nya yaitu para pengemudi pemula yang baru saja memperoleh ijin mengemudi-nya (SIM), mereka yang baru saja beralih dari roda dua ke roda empat sekaligus memberi alternatif bagi calon pembeli yang selama ini budget-nya hanya cukup untuk membeli mobil bekas.

Sementara para konsumen di negara-negara tetangga seperti Thailand, Filipina dan baru-baru ini Malaysia sudah dipastikan bakal berkesempatan memiliki Mitsubishi Mirage Sedan dalam waktu dekat, hingga saat ini masih belum ada tanda-tanda kehadiran mobil sedan Mitsubishi ini di Indonesia.

Melangkah Menuju Kesuksesan: Pentingnya Bermitra dengan Agen Slot Gacor

  Pada era digital seperti sekarang ini, banyak orang yang mencari cara untuk mencapai kesuksesan finansial. Salah satu cara yang populer ad...