// //

Komparasi Suzuki Karimun WagonR vs. Datsun GO

Suzuki Karimun WagonR dan Datsun GO tak bisa disangkal adalah dua mobil murah yang memiliki potensi cukup besar di bursa otomotif Indonesia. Meski kedua merek tersebut bukan satu-satunya pilihan dikelasnya namun harga yang relatif murah serta akomodasi yang lebih lega dibandingkan para kompetitor sudah pasti merupakan faktor penting ketika bermain di segmen low-end. Datsun lebih berani menampilkan desain yang fresh, sementara Suzuki masih bermain aman dengan desain boxy-nya. Mana pilihan yang lebih sesuai bagi Anda di antara kedua mobil tersebut? Mari kita tengok satu per satu.

Desain Suzuki Karimun WagonR vs. Datsun GO

Bicara soal desain harus diakui bahwa Datsun GO memberikan alternatif pilihan yang paling menjanjikan di antara mobil-mobil LCGC yang ada saat ini. Honda Brio Satya memang dinilai stylish bagi sebagian orang, namun desainnya yang mengingatkan pada Civic Wonder keluaran tahun 1984-1987 jujur saja bisa dianggap sebagai ketidakseriusan Honda untuk tampil all out di segmen mobil murah.

Di lain pihak pilihan Suzuki (Maruti) untuk menghadirkan Karimun WagonR dengan banyak kesamaan pada Karimun generasi pertama pada satu sisi bisa dinilai pabrikan ini juga masih enggan berinvestasi terlalu besar pada WagonR meski di sisi lain model boxy ini memberi keuntungan lain yaitu kapasitas kabin yang lebih lega.

Baca juga: Pilih Suzuki Karimun Wagon R GS atau Suzuki Celerio?

Melihat kondisi tersebut maka tak berlebihan rasanya jika Datsun GO layak diunggulkan ketika bicara soal desain. Sebab meski merek ini berada di bawah payung Nissan namun mereka tak asal-asalan mencomot dan memodifikasi salah satu desain mobil Nissan untuk ditampilkan sebagai Datsun GO, namun benar-benar membuat rancangan baru. Memang platform-nya sendiri masih mengandalkan platform Nissan March, tapi tak banyak kesamaan yang bisa ditemukan pada kedua mobil tersebut.

Sedikit hal pada desain Datsun GO yang mengganggu estetika adalah ukuran ban yang terlalu kecil dibandingkan body-nya, namun Datsun memiliki alasan lain terkait kualitas handling.

Datsun juga cukup sukses memangkas bobot Datsun GO, sebagai perbandingan Datsun GO memiliki bobot 788 kg sementara sang rival Suzuki Karimun WagonR berbobot 885 kg.

Sementara itu di bagian interior Suzuki Karimun WagonR menawarkan kepraktisan yang lebih baik, pintu yang bisa terbuka lebih lebar memudahkan akses keluar-masuk mobil. Instrumen pada dashboard sangat sederhana serta mudah untuk dipahami. Posisi dudukan yang tinggi menjadi salah satu kelebihan Karimun WagonR yang tak dimiliki oleh para kompetitornya termasuk Datsun GO.

Desain joknya sendiri tak jauh berbeda dengan mobil lain sekelasnya dalam arti kurang suportif dan kurang nyaman untuk perjalanan jauh.

Sementara Karimun WagonR menggunakan duo tone colors, Datsun GO terkesan lebih sederhana dengan tampilan warna grey. Tak ada yang istimewa dari dashboard mobil Datsun ini, namun kualitas material dan finishing-nya nyaris tanpa cacat.

Seperti sudah disebut pada review Datsun GO beberapa waktu lalu bahwa kelemahan utama Datsun GO di sektor interior adalah sandaran jok yang kelewat tipis.

Jadi di sektor interior rasa-rasanya cukup adil jika Suzuki Karimun WagonR dikatakan lebih unggul ketimbang Datsun GO.

Performa Mesin Suzuki Karimun WagonR vs. Datsun GO

Kedua mobil sama-sama mengandalkan mesin tiga silinder yang meski terkenal dengan konsumsi BBM yang irit namun pada sisi lain juga terkenal dengan suara berisik serta vibrasi berlebihan.

Di sini Datsun GO diuntungkan oleh karena bobot yang lebih ringan, alhasil Datsun GO terasa lebih rensponsif dan ideal dikemudikan di dalam kota yang padat. Saking responsifnya dapur pacu Datsun maka pengemudi hampit tak pernah perlu menginjak pedal gas dalam-dalam.

Akselerasi 0-100 km/jam ditempuh dalam waktu 14,5 detik adalah catatan waktu yang paling baik diantara para kompetitor di kelas ini.

Suzuki sama seperti yang sudah-sudah masih setia dengan mesin K10, performanya sendiri tidak terlalu buruk namun jika dibandingkan dengan Datsun GO maka terasa sekali perbedaan antara keduanya. Karimun WagonR tak mampu menawarkan akselerasi secepat dan seringan Datsun. Pada putaran tinggi vibrasi dan suara berisik yang dihasilkan mesin K10 ini juga lebih mengganggu dibanding Datsun GO.

Perbandingan konsumsi BBM antara keduanya juga tak terlalu jauh berbeda. Di dalam kota mobil Datsun mencatatkan angka 12,8 km/liter sementara Karimun WagonR dengan 12,4 km/liter. Untuk konsumsi bahan bakar di jalur bebas hambatan Datsun GO mencatat 17,9 km/liter dan WagonR 17 km/liter.

Performa Handling dan Riding Suzuki Karimun WagonR vs. Datsun GO

Bantingan Suzuki Karimun WagonR cukup empuk meski pada permukaan jalan yang kurang rata terkadang juga suspensinya tidak terasa mampu meredam dengan baik sehingga penghuni kabin bisa sedikit terlempar. Desain body yang relatif lebih tinggi juga membuatnya kurang stabil saat keluar masuk tikungan. Gejala limbung juga acap muncul ketika dipacu dengan kecepatan tinggi di jalan tol lebih-lebih jika terdorong angin dari samping.

Sementara itu Datsun GO terbukti mampu menawarkan kualitas handing & riding yang lebih baik bukan hanya dibanding Karimun WagonR namun juga dibanding mobil LCGC lainnya. kualitas handing & riding-nya tidak menampakkan gejala yang umum ditemukan pada mobil dengan dimensi kecil, sebaliknya mengemudi Datsun GO bak mengemudi mobil dengan dimensi besar.

Artinya, tingkat stabilitasnya sangat baik termasuk ketika melewati permukaan jalan yang kurang baik. Sayangnya insulasi kabin Datsun GO tak cukup baik dalam meredam suara berisik yang timbul dari mesin, terpaan angin maupun gesekan ban dengan aspal.

Bagaimanapun pada poin ini lagi-lagi Datsun GO kembali mengungguli Karimun WagonR.

Penilaian Akhir Suzuki Karimun WagonR vs. Datsun GO

Untuk harga yang murah Datsun GO mampu menawarkan banyak hal mulai dari desain eksterior yang stylish, kabin lega, finishing yang baik, dapur pacu responsif serta kualitas riding dan handling di atas rata-rata mobil sekelasnya.

Namun pada saat yang bersamaan harga yang murah juga membawa konsekuensi seperti busa jok kelewat tipis serta ketiadaan beberapa fitur mendasar.

Sementara itu Suzuki Karimun WagonR menawarkan posisi duduk yang tinggi sehingga pandangan pengemudi maupun penumpang pun menjadi leluasa. Suzuki juga menyertakan beberapa fitur yang jarang diketemukan pada mobil murah di kelas ini. Selain itu jaringan penjualan maupun layanan purna jual Suzuki di Indonesia masih lebih luas ketimbang Nissan yang memayungi Datsun.

Lagi-lagi Karimun WagonR pun juga menyimpan beberapa kekurangan seperti performa handling/riding yang kurang memuaskan, mesin dengan suara berisik dan vibrasi yang berlebihan serta tak bisa dipungkiri bahwa desain eskterior Suzuki Karimun sudah terlalu ketinggalan jaman.

Seperti biasa, pada akhirnya setiap pembeli memiliki selera dan pertimbangan masing-masing. Jadi mana yang lebih baik antara Suzuki Karimun WagonR vs. Datsun GO semua kembali pada preferensi calon konsumen.

// //

Foto All New Mazda2 Beredar di Internet

Mazda Hazumi yang sudah muncul beberapa waktu lalu akhirnya resmi bertansformasi dalam wujud All New Mazda2. Situs otomotif Automedia mengedarkan hasil spy shot terhadap Mazda2 terbaru ini dalam kamulfasenya saat tengah diuji coba untuk pertama kalinya di Swiss.

Berdasarkan foto All New Mazda2 yang berhasil tertangkap kamera itu tampaknya versi produksi subkompak hatchback kelas B andalan Mazda tersebut lebih baik ketimbang Mazda Hazumi yang menjadi konsepnya.

Meski demikian desain velg versi produksi yang diuji coba tampak sama persis dengan velg Hazumi kecuali ukurannya yang sedikit lebih kecil.

All New Mazda2 dijadwalkan rilis akhir tahun ini dalam opsi mesin berbahan bakar bensin dan Diesel, namun untuk generasi terbaru ini Mazda tidak lagi memproduksi versi tiga pintu.

Versi mesin Diesel 1.5 liter SKYACTIV konon hanya akan tersedia di negara-negara Eropa, sebab di pasar tersebut mobil bermesin Diesel memang banyak diminati. Sementara untuk negara-negara lain termasuk Indonesia masih tetap tersedia dengan mesin bensin 1.5 liter namun kali ini sudah mengusung teknologi SKYACTIV.

Selain penyempurnaan desain dan dapur pacu beberapa penyempurnaan lain yang ditawarkan oleh All New Mazda2 meliputi insulasi dalam rangka meredam suara dan vibrasi yang lebih optimal serta sasis yang lebih rigid. Mazda masih berfokus memperbaiki kualitas handling dan riding All New Mazda2 sekalipun Mazda2 yang beredar saat ini sudah dikenal sebagai subkompak hatchback kelas B yang memiliki kualitas handling dan riding di kelasnya.

Sumber gambar: Automedia

// //

Bedah VW Golf R DSG Matic

Varian terbaru VW Golf yang beberapa bulan lalu sempat diberitakan akhirnya resmi dirilis.Berbeda dengan VW Golf standar yang sudah beredar di Indonesia, Golf R lebih dimaksudkan sebagai sebuah performance hatchback atau hot hatch. Dapur pacu empat silinder 2.0 liter dan teknologi 4Motion menjadi tumpuan performa Volkwagen Golf R.

VW Golf R untuk sementara waktu hanya tersedia dengan transmisi matic DSG, sementara versi transmisi manual enam kecepatan rencananya baru akan dirilis tahun depan.

Interior VW Golf R

Pada bagian interior VW Golf R masih terlihat banyak sekali kemiripan dengan VW Golf tipe lain, baik dari segi desain maupun finishing. Bukan sebuah fakta negatif mengingat desain, kualitas material serta finishing kabin VW Golf selama ini sudah nyaris tanpa cela.

Bedanya pada VW Golf R beberapa bagian dashboard serta pintu dihiasi oleh aksen menyerupai serat karbon seperti halnya dengan VW Golf GTI. Namun jika pada Golf GTI didominasi oleh pencahayaan berkelir merah, sementara pada Golf R diganti dengan warna biru.

Logo 4Motion di dalam kabin langsung menarik perhatian bagi siapapun yang masuk ke kabin VW Golf R, seolah pihak pabrikan asal Jerman itu ingin mengingatkan pengemudi bahwa dirinya sedang mengendarai VW Golf R, bukan Golf biasa.

Desain lingkar kemudi dan pedal gas serta pedal rem yang lebih sporti dihias kelir metal kembali menyiratkan perbedaan VW Golf R dengan saudara-saudaranya.

Performa VW Golf R

Terasa sekali perbedaana performa antara VW Golf R dengan Golf standar, akselerasinya terasa agresif hingga pengemudi tak perlu menginjak gas dalam-dalam. Bukan hanya itu, suara yang dihasilkan oleh lubang knalpot-nya pun jauh berbeda dengan VW Golf tipe lain yang sudah dikenal selama ini.

Mesin empat silinder berkapasitas 2.0 liter ini mampu memuntahkan daya maksimum hingga 280 PS pada rentang putaran 5100-6500 rpm dengan torsi 380 Nm. Torsi melimpah tersebut juga bisa didapat pada putaran mesin yang cukup rendah yaitu 1800-5100 rpm.

Memang jika pada akhirnya VW Golf R masuk ke Indonesia besar kemungkinan daya maksimumnya bakal disunat sekitar 25 PS, demikian pula torsinya didiskon 50 Nm karena iklim di Indonesia yang terlalu panas. Namun meski dengan pengurangan daya dan torsi tersebut VW Golf R tetap unggul sekitar 60 PS dan 30 Nm jika dibandingkan VW Golf GTI.

Untuk mengimbangi performa dapur pacu tersebut maka Volkswagen menempatkan vented disc brake berukuran 340 mm di kedua roda depan dan 310 mm di kedua roda belakang. Lagi-lagi pada kaliper depan ditempatkan logo “R”.

Akselerasi 0-100 km/jam ditempuh oleh VW Golf R hanya dalam waktu 5.0 detik atau 0,7 detik lebih cepat dibanding VW Golf MkVI.

Sementara konsumsi BBM nya diklaim 7.1 liter/100 km artinya 1.6 liter/100 km lebih irit ketimbang Golf MkVI.

Secara keseluruhan VW Golf R bisa disebut penampilan terbaik dari seluruh tipe dan generasi VW Golf yang pernah ada hingga saat ini. Desain yang kompak serta sporti dibarengi dengan performa mesin yang agresif jelas adalah dua hal yang bakal diapresiasi oleh pecinta VW Golf di berbagai belahan dunia.

Dengan harga yang sedikit lebih murah VW Golf GTI memang bisa dianggap ancaman bagi VW Golf R, namun sistem 4Motion dan sistem penggerak empat roda pada Golf R merupakan keunggulan yang tak bisa ditemukan pada GTI

// //

Intip Fiat 500 yang Resmi Rilis di Indonesia

Baru-baru ini PT Garansindo Inter Global meluncurkan Fiat 500 S yang melengkapi varian keluarga Fiat 500 di Indonesia. Hadirnya Fiat 500 S ini menjadikan tiga varian Fiat 500 yaitu C, Lounge dan S sebagai opsi yang bisa dipilih oleh konsumen otomotif di Indonesia. Seperti apakah keluarga Fiat 500 yang kini meramaikan bursa otomotif di tanah air tersebut?

Fiat 500 merupakan salah satu mobil subcompact hatchback segmen A terpopuler di Eropa, bukan hanya karena bentuknya yang unik namun juga karena harga yang relatif terjangkau serta fitur keselamatan mampu meraih lima bintang menurut standar Euro NCAP. Jangan pesimis dulu! Memang selama ini mobil-mobil dengan standar keselamatan tinggi selalu ‘disunat’ standar keselamatannya ketika masuk Indonesia, namun ternyata tidak demikian halnya dengan Fiat 500 di Indonesia.

Dari ketiga tipe Fiat 500 yang tersedia kesemuanya mengandalkan mesin empat silinder berkapasitas 1.4 liter atau persisnya 1399 cc yang mampu memuntahkan daya maksimum 100 dk pada putaran 6500 rpm dan torsi maksimum 133 Nm pada 4000 rpm. Fiat sendiri mengklaim bahwa mesin yang memenuhi standar Euro 5 ini mengkonsumsi BBM 16,3 km/liter.

Dengan torsi sebesar 133 Nm yang diraih pada putara 4000 rpm tersebut Fiat 500 terasa lambat saat berakselerasi di putaran bawah, sedikit mengecewakan untuk sebuah mobil yang diperuntukkan melaju di dalam kota. Sementara pada putaran lebih tinggi mesinnya baru terasa bertenaga dan sanggup meluncurkan tubuh mungil Fiat 500 ini hingga 180 km/jam.

Output mesinnya sendiri disalurkan oleh transmisi Dualogic yang memang masih kalah jauh jika dibanding transmisi DSG pada mobil-mobil Volkswagen namun menunjukkan peningkatan jika dibanding mobil Fiat atau Alfa Romeo lawas. Perpindahan gigi juga merupakan kelemahan dari Fiat 500, penyaluran tenaganya terasa menghentak dan cukup mengorbankan kenyamanan pengemudi maupun penumpang.

Meski panjang wheelbase-nya terbilang pendek namun radius putar Fiat 500 ternyata terlalu besar dari yang dibayangkan sebelum pengemudi mencoba mengemudikannya. Suspensinya juga disetting lembut sehingga gejala limbung sedikit terasa saat keluar masuk tikungan. Beruntung lingkar kemudi Fiat 500 cukup komunikatif.

Bagi Anda yang lebih menyukai mobil dengan desain konvertibel maka Fiat 500C adalah pilihan ideal, atap kanvasnya bisa dibuka tutup secara elektris layaknya sang kompetitor MINI Cabriolet.

Penyempurnaan pilar belakang pada Fiat 500C menjadikan mobil ini tetap stabil ketika melaju meski atapnya dalam kondisi terbuka.

Kelemahan Fiat 500 di balik kabin adalah posisi dudukan yang terlalu tinggi serta lingkar kemudi yang jangkauannya tidak bisa disesuaikan. Meski ukuran kabinnya cukup mengakomodir penumpang dewasa namun kapasitas bagasinya sangat minim.

Beberapa fitur yang disediakan pada Fiat 500 meliputi ESP, tujuh airbags, radio berteknologi Bluetooth serta sistem handsfree Blue&Me.

Dilepas dengan harga mulai Rp 350 juta memang Fiat 500 terbilang mahal untuk sebuah mobil subkompak hatchback segmen A. Bukan hanya itu, tampilannya yang jauh dari kesan macho rasanya juga bakal membuat calon konsumen pria tak tertarik untuk meliriknya sebagai tunggangan ideal. Sang kompetitor utama VW Polo yang dibanderol kurang dari Rp 300 juta rasanya bakal lebih diminati.

Meski demikian standar keselamatan yang tinggi serta model yang unik tampaknya bakal banyak menarik minat kaum hawa.

// //

Komparasi Suzuki All New Swift vs. New Mazda2

Meski Honda Jazz dan Toyota Yaris merupakan dua mobil terpopuler di pasar subcompact hatchback kelas B namun dari segi performa serta handling pertarungan sesungguhnya justru berada pada persaingan antara Suzuki All New Swift vs. New Mazda2. Di Indonesia, Honda dan Toyota boleh jadi unggul dalam citra merek yang berdampak pada nilai jual kembali. Namun tak semua konsumen menganggap harga jual kembali menjadi faktor penting ketika membeli sebuah mobil, beberapa konsumen lebih mengedepankan performa serta manfaat yang diperolehnya dari sebuah mobil selama digunakan ketimbang memikirkan harga jual saat akan dijual suatu hari nanti. Dan konsumen tipe ini biasanya lebih suka melirik All New Swift atau New Mazda2 ketimbang Honda Jazz atau Toyota Yaris.

Hingga kini All New Swift maupun New Mazda2 masih mengandalkan desain lamanya dibanding Jazz atau Yaris yang baru saja di-facelift. Desain New Mazda2 adalah desain sama yang diperkenalkan pada tahun 2008. Meski pihak pabrikan sudah memperkenalkan Mazda Hazumi yang konon adalah cikal bakal All New Mazda2 serta versi produksinya sudah beberapa kali tertangkap kamera ketika sedang diuji coba dengan kamuflase, namun desain yang ada saat ini tetap saja masih layak untuk ukuran mobil modern.

Sementara itu Suzuki All New Swift juga tak jauh berbeda, desain yang digunakan saat ini sudah begitu akrab di mata konsumen semenjak tahun 2010 dan hingga kini belum ada selentingan kabar bakal adanya major facelift pada subcompact hatchback kelas B andalan Suzuki tersebut.

Walau demikian di luar Indonesia baik Mazda2 maupun Suzuki Swift tetap dianggap sebagai dua mobil buatan Jepang terbaik di kelasnya hingga saat ini dan mengalahkan Toyota Yaris maupun Honda Jazz dari segi penjualan.

Untuk versi bertransmisi matic harga New Mazda2 dibuka oleh tipe V A/T di kisaran Rp 216 juta, sementara Suzuki menawarkan tipe All New Swift GL AT dengan kisaran harga yang jauh lebih murah yaitu Rp 184,2 juta.

Dengan harga tersebut Suzuki Swift GL AT belum menawarkan keyless entry, push start system ataupun SRS airbags sebagaimana halnya terdapat pada tipe GX.

Sementara itu untuk New Mazda2 V A/T beberapa fitur seperti pelapis kulit pada lingkar kemudi, lampu LED, ABS+EBD+EBA serta Dual SRS airbags yang ada pada tipe lebih tinggi juga belum menjadi standarnya.

Dari segi dimensi sendiri kedua mobil tersebut tak jauh berbeda. Meski demikian Mazda sempat mengklaim sebagai mobil dengan panjang serta wheelbase terpanjang di kelasnya yaitu 3900 mm dan 2490 mm. Sementara dengan kapasitas bagasi 250 liter artinya bagasi Mazda2 mampu menampung 40 liter lebih banyak dibanding Suzuki Swift.

Sementara itu ruang kepala untuk Suzuki Swift tidak sebesar Mazda2, mereka yang memiliki tinggi tubuh rata-rata orang Asia tentu tak perlu khawatir dengan fakta tersebut. Namun bagi mereka yang memiliki tinggi badan 180 cm ke atas tampaknya bakal tersiksa di dalam kabin Suzuki Swift.

Meski demikian Suzuki Swift pun tak selalu kalah dari Mazda2, sebab selain ruang kaki yang disediakan lebih lega juga desain joknya terasa lebih nyaman dibanding sang kompetitor.

Di bagian dashboard meski kedua mobil ini masih menggunakan material plastik namun kualitas serta finishing pada Mazda2 terasa lebih baik dan berkualitas jika dibandingkan Suzuki Swift.

Baik New Mazda2 maupun All New Suzuki Swift keduanya mengandalkan mesin empat silinder dengan kapasitas yang tak jauh berbeda. Pada Mazda2 mesin empat silinder berkapasitas 1.5 liter nya menghasilkan daya maksimum 103 PS dan torsi maksimum 135 Nm. Sedangkan dengan kapasitas mesin yang sedikit lebih kecil yaitu 1.4 liter menghasilkan output yang lebih kecil pula yaitu 95 PS dan 130 Nm. Meski demikian pada prakteknya kedua mobil ini menawarkan akselerasi maupun top speed yang setara hingga perbedaan di atas kertas tersebut nyaris tidak terasa.

Namun karakter kedua mesin tersebut terasa berbeda, mesin Mazda2 terdengar lebih berteriak pada putaran 3000 rpm baik di kecepatan tinggi maupun rendah, sementara mesin Suzuki Swift lebih tenang. Meski insulasi keduanya sama-sama tak bisa dibilang sempurna namun kabin Suzuki Swift juga lebih kedap suara dibandingkan Mazda2.

Sementara itu meski kedua mobil sama-sama menawarkan transmisi matic empat kecepatan yang terbilang jadul mengingat mobil-mobil modern sudah beralih ke transmisi matic lima, enam bahkan tujuh kecepatan namun terbukti transmisi matic pada Suzuki Swift maupun Mazda2 masih mumpuni dalam menyalurkan daya mesin ke kedua roda.

Kualitas riding serta handling Mazda2 boleh dibilang sedikit unggul atas Suzuki Swift. Pada jalanan bergelombang atau permukaan aspal yang kurang baik bantingan Mazda2 lebih teredam, sementara pada kondisi yang sama Suzuki Swift sedikit membal. Suspensi yang lebih keras juga menjadikan Mazda lebih stabil melahap tikungan dengan kecepatan tinggi dibanding Suzuki Swift meski keseimbangan Suzuki Swift pun juga tak bisa dibilang buruk.

Pada akhirnya kedua mobil ini masih tetap imbang dalam berbagai faktor, namun harga Suzuki Swift yang jauh lebih murah ketimbang Mazda2 tentu menjadi point unggul yang tak dapat dikesampingkan.

Sedangkan bagi calon pembeli mobil subcompact hatchback kelas B yang siap menebus dengan harga lebih mahal mungkin ada baiknya mempertimbangkan Ford Fiesta atau bahkan VW Polo yang adalah raja di kelas ini.